Otomotifnet.com - Semenjak pintu akses M1 Bandar Udara Soekarno-Hatta ditutup, praktik premanisme yang meresahkan masyarakat merebak.
Salah satu warga dengan akun Instagram @adityawild berbagi cerita mengenai fenomena ini lewat unggahan video amatir beserta petisi untuk Presiden Republik Indonesia.
Ia mengaku kesulitan untuk mencapai bandara dan alternatifnya, ia harus menyerah ditarik tarif oleh para preman sekitar.
Dikarenakan pintu akses M1 yang ditutup tersebut, pengendara motor terpaksa harus memarkir kendaraannya di parkiran liar yang dibuka oleh para preman.
(BACA JUGA: Enggak Main-main, Agar Tak Angker, Tanjakan Emen Ganti Identitas Jadi Aman)
Salah satu masyarakat pengguna parkiran tersebut berujar bahwa preman tersebut mampu meraup penghasilan hingga Rp 1,8 miliar dalam satu tahun dengan tarif per motor Rp 5000.
Dikarenakan hal tersebut, @adityawild pun menggalakan sebuah petisi untuk Presiden Jokowi.
Di dalam petisi yang bisa diakses di sini, ia pun memanggil pihak lain yang berwenang untuk bereaksi terhadap isu preman soekarno hatta ini.
Seperti ini isi petisi tersebut,
(BACA JUGA: Terciduk Kasus Narkoba, Roro Fitria Ternyata Punya Koleksi Mobil Yang Bikin Sakau)
Dear Pemerintah RI, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kepolisian RI,
Saya mau melaporkan bahwa di Bandara Soekarno Hatta terjadi aksi pembuatan peraturan yang merugikan masyarakat Tangerang yang bekerja di Bandara Soekarno Hatta.
Peraturan yang menyusahkan warga Tangerang yang bekerja di Bandara Soekarno Hatta:
Mohon untuk dapat dicek di pintu M1 (bekas pintu masuk bandara dari sisi tangerang), saat ini warga Tangerang tidak bisa berkendara masuk ke dalam bandara melalui pintu ini. Warga Tangerang harus memutar melalui jalan perimeter untuk bisa masuk ke bandara atau dengan cara memarkir (liar?) di luar bandara sekitar M1 lalu masuk dengan jalan kaki, lalu menggunakan angkutan di dalam bandara (shuttle perusahaan, satya ardha, ojek).
Editor | : | Taufan Rizaldy Putra |
KOMENTAR