Otomotifnet.com - BMW di Indonesia tak sekedar pabrikan mobil saja, semenjak BMW Motorrad diresmikan di sini, kini aura berkelas khas pabrikan otomotif Bavaria merambat ke sepeda motornya.
Motor-motor BMW Motorrad seperti R 1200 GS, S 1000 RR, atau BMW R NineT terbukti diterima pada pasar motor mewah Indonesia.
Di akhir tahun 2017 dan awal tahun 2018, BMW Motorrad pun mengembangkan segmentasi pasar mereka untuk menyasar calon konsumen kelas menengah.
BMW G 310 R dan G 310 GS merupakan dua varian motor termurah yang ditawarkan BMW Motorrad dengan rentang harga Rp 100 jutaan.
(BACA JUGA: Ngerii.. Modifikasi Kawasaki W175 'Jahat', Modal Gak Terbatas Mesinnya Bakal Jadi V-Twin!)
/photo/gridoto/2018/01/20/861459426.jpeg)
BMW G 310 GS dibekali mesin 313 cc full injeksi, 1 silinder, dengan pendingin cairan (radiator).
Motor itu memiliki transmisi 6 percepatan synchromesh gearbox dan kopling basah.
Dengan mesin tersebut, G 310 GS menghasilkan tenaga maksimum sebesar 34 dk di putaran mesin 9.500 rpm serta torsi puncak 28 Nm di 7.500 rpm.
Seperti line up yang ada pada BMW GS series, BMW G 310 GS adalah motor bergaya dual sport adventure.
Namun, ternyata dengan harga off the road Rp 125 juta, konsumen bisa memboyong sebuah mobil BMW seken sekelas 320i E90 tahun 2005.
BMW 320i merupakan sedan kompak eksekutif generasi kelima dari seri 3.
(BACA JUGA: Bikin Ngiler Pemburu Pelek Lawas, Keadaan Baru, Harga Rp 5-6,5 Juta)
/photo/gridoto/2018/02/28/2881196542.jpg)
Mobil ini memiliki kapasitas mesin sebesar 2.000 cc naturally aspirated yang menghasilkan tenaga 120 dk yang ditopang dengan transmisi otomatis enam percepatan.
Untuk 320i E90, kekurangannya adalah mesinnya yang dinilai kurang responsif dibandingkan dengan kompetitornya.
Namun, untuk generasi ini, sedan ini memiliki handling yang sangat baik dengan kabin yang cukup luas.
Belum lagi ketersediaan spare parts yang masih lumayan banyak dibandingkan generasinya yang lebih tua.
Nah, kalau mengantongi dana Rp 125 juta, kira-kira mau pilih yang mana, Sob?
Motornya atau mobil sekennya?
| Editor | : | Taufan Rizaldy Putra |
KOMENTAR