"Hanya sekarang perlu dikroscek, apakah di koridor-koridor yang menyediakan layanan amari dan andini itu pelayanan dilakukan secara baik dan maksimal. Tolak ukurnya bisa dilihat pada kepuasan penumpang," katanya kepada Warta Kota beberapa waktu lalu.
Aditya menegaskan, pelayanan malam hari harus tetap mempertimbangkan aspek kenyamanan dan keamanan penumpang.
Tidak bisa, kata dia, PT Transjakarta hanya menyediakan layanan ala kadarnya dan hanya melihat sisi kebutuhan masyarakat.
"Bukan cuma aman di dalam bus, namun juga paling penting di halte. Penempatan penjaga halte dan kamera CCTV akan memberikan rasa aman kepada penumpang," katanya.
(BACA JUGA: Ini Bagian Yang Jadi Penyakit Kaki-Kaki Honda Accord Generasi 7)
Ia berharap PT Transjakarta menampung segala aspirasi serta kritik dari berbagai pihak, khususnya keluhan penumpang, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Sebab apapun itu, baik keluhan, kritik atau masukan tidak lebih bertujuan untuk kebaikan bersama. Ini kan juga sebagai bahan evaluasi Transjakarta untuk memperbaiki kualitas pelayanan," katanya.
Artikel ini sudah tayang di wartakotalive.com dengan judul: Warga Jakarta, Terutama Perempuan, Masih Dibayangi Kekhawatiran saat Ingin Pulang Malam Hari
Editor | : | Parwata |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR