Otomotifnet.com - Beberapa waktu lalu viral video yang menggambarkan para pengendara motor berhenti di atas jalan layang non tol (JLNT) Kasablanka, Jakarta Selatan.
Mereka tak melanjutkan perjalanan, karena ada razia pihak kepolisian di tengah-tengah JLNT.
Alhasil, mereka berhenti dan menyebabkan kemacetan luar biasa karena mobil di belakang tertahan oleh puluhan bahkan ratusan pengendara motor tersebut.
Dijelaskan Jusri Pulubuhu, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan kalau kondisi jalur JLNT tidak cocok untuk dilintasi sepeda motor karena dinilai terlalu tinggi.
(BACA JUGA: Ngeri... Sokbreker Depan Kawasaki ER6n Putus, Per Sampai Mencelat Keluar, Efek Kecelakaan)
Kondisi jalan yang terlalu tinggi dari permukaan ini dianggap bisa membuat motor mudah goyah saat ditiup angin.
Jika sudah goyah, motor akan mudah kehilangan keseimbangan dan berpindah lajur, sehingga berpotensi tertabrak kendaraan lain yang melaju dari belakang.
Jadi bukan perkara nggak adil, kenapa mobil boleh lewat dan motor nggak!
"Dengan kondisi sedemikian rupa, tingkat profil risikonya bagi motor lebih tinggi," kata Jusri seperti dilansir dari Kompas.com.
Di samping itu, Jusri sempat menyebutkan kalau jalur JLNT cenderung sempit dan berkarakter cepat.
(BACA JUGA: Duh, Wahyu Aji Harus Merelakan Podium Tertingginya Lepas Karena Sanksi Dari Race Director)
"Bayangkan apa jadinya kalau ada kelompok ibu-ibu berkendara sepeda motor ada di situ," imbuhnya.
"Ketika sudah di jalan mereka bisa ke kiri dan bisa ke kanan, itu tentu sangat berbahaya di atas JLNT," sambung Jusri.
Nah makanya selain karena aturan rambu lalu lintas, Jusri pun juga tak menyarankan sepeda motor lewat JLNT karena kondisi jalannya yang beresiko.
Jadi jangan cuma karena ingin kejar waktu biar cepat sampai, keselamatan harus tetap dapat prioritas ya.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | Kompas.com,GridOto.com |
KOMENTAR