Otomotifnet.com - Penggemar moge no paper (NP) alias ilegal di Indonesia jumlahnya sangat banyak.
Seorang pengamat yang sehari-hari bersentuhan dengan motor gede menyebut beberapa hal yang bikin moge bodong tetap banyak.
"Motor 4 silinder di bawah Rp 100 juta adanya no paper," ucapnya kepada Otomotifnet.com.
Sistem penjualan motor gede no paper umumnya berlaku COD (cash on delivery).
(BACA JUGA: Wanted...Alasan Yamaha Scorpio Tangki Kotak Semakin Digemari, Mirip Dengan Sang Raja)
"Cash keras hari itu juga. Kalau full paper bisa pakai DP dulu," ujarnya.
Apalagi kalau motornya mahal.
"Siapa rela transfer Rp 500 juta terus nunggu barang. Anak moge enggak nyaman dengan cara itu," ujarnya.
Tetapi di segmen atas bukan berarti enggak ada.
(BACA JUGA: Orang Ekspedisi Masih Tiarap, Identitas Penyelundup Mobil dan Moge Belum Terungkap)
Moge-moge eksotis yang terkini juga ada penggemarnya meski tak sebanyak moge bodong murah.
"Yang sebenarnya lagi ramai itu motor-motor eksotis NP. Misal Ducati Panigale V4S. Juga ada yang lagi ngehits, BMW K50 K51," terangnya.
Ia mencontohkan beberapa motor yang lagi hits.
Yakni KTM Superduke 1290, BMW GS K50, K51 dan Harley-Davidson 107 ci.
"BMW K50 dan K51 gue udah liat masuk. H-D 107 Milwaukee limited edition. On the road Rp 1 miliar lebih"
"Mereka bisa masuk lebih cepet dari APM. Kalau udah begitu, enggak limited lagi," paparnya.
Menurutnya, meski bodong, peminat moge no paper tetap banyak karena harga, lebih cepat tersedia dan hobi.
"Bisa dibilang ada unsur kebutuhan untuk hobi."
"TPT (tanda pendaftaran tipe) kan mesti APM, kalau cuma satu model aja, mahal."
"Jadi sebaiknya, regulasi moge boleh mahal, tapi sebaiknya jangan dipersulit."
(BACA JUGA: Detik-Detik Atraksi Polisi Lompati Dua Moge, Tapi Nahas Saat Mendarat)
Editor | : | Iday |
KOMENTAR