Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Lirik Lagi Test Ride Yamaha Lexi S, Penasaran Saat First Ride Kini Terjawab

Parwata - Jumat, 22 Juni 2018 | 20:00 WIB
Test ride Yamaha Lexi S
Rizky/Otomotifnet
Test ride Yamaha Lexi S

Otomotifnet.com - Rasa penasaran terhadap Yamaha Lexi akhirnya terpecahkan, karena setelah first ride, unit tes langsung bisa dipinjam OTOMOTIF.

Semua tanda tanya yang belum terjawab kala tes pertama di sirkuit Karting Sentul, Bogor jadi bisa dituntaskan.

Dalam sesi ini jadi bisa dieksplor lengkap dengan dipakai harian untuk merasakan karakter handlingnya, kegunaan fitur yang ditawarkan, juga mengukur akselerasi dan top speed serta mengukur konsumsi bensinnya.

Oiya yang kami tes Lexi S atau yang tertinggi, yang dijual Rp 22,8 juta, sedang Lexi standar hanya Rp 19,95 juta OTR Jakarta.

Seperti apa hasilnya? Mari disimak. (Tim OTOMOTIF/Otomoifnet.com)

(BACA JUGA: Pemiliknya Cuma Mau Tau Beres, Akhirnya Dikasih Yamaha Aerox Kayak Gini)

Riding Position & Handling

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, meski tinggi jok hanya 785 mm namun karena lebar membuat tester berpostur 170 cm mesti jinjit.

Tapi enaknya saat duduk seluruh bokong jadi terakomodasi, ditambah busa joknya empuk jadi bikin nyaman dan betah duduk.

Segitiga berkendaranya terbilang santai, di mana setangnya cukup tinggi dengan pijakan kaki pengendara yang luas untuk sepatu ukuran 43 sekalipun.

Oiya pengendara bisa sedikit selonjoran, tapi telapak kaki harus membuka atau ke arah keluar, jadi sedikit kurang nyaman. 

Beda dengan NMAX yang bisa selonjoran dengan telapak kaki lurus.

Tapi patut diapresiasi, karena kompetitor tak punya fitur ini.

(BACA JUGA: Aerox Galak, Knalpotnya Kayak Copotan MotoGP, Posturnya Makin Bikin Iri)

Pengendara bisa sedikit selonjoran berkat ujung dek yang landai
Rizky/Otomotifnet
Pengendara bisa sedikit selonjoran berkat ujung dek yang landai

Untuk Lexi S bobotnya 113 kg, beda 1 kg dibanding tipe standar, cukup berat?

Iya kalau dibanding Mio series yang cuma sekitar 94 kg.

Meski begitu kalau bicara handling, bisa dibilang motor ini juara!

Jangan dulu terkecoh dengan bodinya yang besar, karena setelah mencoba pasti bikin nagih! Enak banget!

Rancangan sasis dan kaki-kakinya jempolan.

Untuk tipe S ini dibekali sub-tank suspension, bagi yang sudah mencicipi Aerox 155 dan NMAX, level suspensi Lexi ini ada di tengah-tengah kedua saudaranya.

(BACA JUGA: Modal Rp 20 Ribu Gampang Isi Angin Ban, Pasang Pentil Bengkok Honda Scoopy di Yamaha NMAX)

Untuk pengendara berbobot sekitar 60 kg tidak terlalu keras juga tidak terlalu empuk.

Masih aman dipakai berboncengan dengan berat 65 kg tanpa mentok, tidak hanya suspensi belakang saja tapi suspensi depan juga demikian.

Asyiknya ketika bermanuver stabil banget tanpa gejala limbung, tentu juga berkat dukungan kaki-kaki ideal dengan lebar pelek 1.85x14 dibalut ban 90/90-14 dan belakang lebar 2.15x14 dengan ban 100/90-14 yang memiliki cengkraman cukup baik.

Sedikit catatan justru dari lebarnya knalpot, yang mana jadi mudah nyangkut baik ke bumper mobil saat selap-selip di kemacetan maupun ketika masuk gang sempit.

Dari sisi pengereman tidak ada masalah meski depannya hanya dibekali cakram yang dijepit kaliper 1 piston, tetap empuk dan pakem.

Kalau rem belakang mirip Aerox 155, teromol yang handelnya dilengkapi parking brake lock.

(BACA JUGA: Wusss.. Motor Matik Ngebut Kayak MotoGP. Begitu Dilihat, Eh.. 'BeAT Multistrada')

Terdapat power outlet 12 volt berpenutup karet di kompartemen kiri
Rizky/Otomotifnet
Terdapat power outlet 12 volt berpenutup karet di kompartemen kiri

Fitur & Teknologi

Kembali mengulas fitur & teknologi dari varian terkecil dari keluarga MAXI Yamaha ini, mulai dari spidometer digital yang mirip kepunyaan Aerox 155, bedanya ada logo Lexi.

Paling atas ada tachometer, di tengah ada speed meter dengan ukuran angka besar, sisi kiri ada fuel meter dan di kanan jam.

Lanjut paling bawah ada odometer yang bisa diganti menggunakan tombol di bawah spidometer menjadi trip.

Real time fuel consumption, average fuel consumption, volt meter, dan BL atau backlight untuk mengatur tingkat kecerahan spidometer.

Ada 3 tingkat kecerahan, fitur ini tak ada di Aerox 155 lho!

Sayangnya spidometer terasa kurang menghadap ke pengendara, efeknya?

Angka yang tertera jadi kurang terpantau terutama pada siang hari meskipun setingan backlight sudah paling terang, pertama adanya pantulan sinar matahari dan kedua banyak bayangan matahari, pohon bahkan kepala pengendara.

Seandainya ada visornya mungkin akan lebih jelas.

Melongok bawah setang ada satu kompartemen di sisi kiri, lengkap dengan power outlet 12 volt berpenutup karet, sehingga aman dari debu dan air, kendati tidak ada penutup laci seperti di Aerox 155.

Jadi kalau mau ngecas handphone mesti hati-hati jangan sampai jatuh.

Di bawah joknya ada bagasi berkapasitas 12,8 liter.

(BACA JUGA: Ajiib.. Aerox Pasang Setang Telanjang, Geser Spido, PCX 150 Juga Minder Lihatnya)

Deknya cukup lebar, kaki bisa semi selonjoran dan isa muat galon
Rizky/Otomotifnet
Deknya cukup lebar, kaki bisa semi selonjoran dan isa muat galon

Seperti sudah dibahas sebelumnya, hanya helm model half face tanpe pet yang bisa masuk.

Tapi masih cukup untuk keperluan standar, seperti jas hujan dan sarung tangan.

Fitur unggulan berikutnya tentu smart key yang memudahkan menyalakan motor tanpa colok anak kunci.
Asyiknya smart key Yamaha ini benar-benar smart, misal ketika pengendara lupa mematikan kontak tapi anak kunci menjauh, akan langsung keluar bunyi peringatan.

Dan juga ada answer back system, yang memudahkan pengendara mencari kendaraan saat di parkiran.

Sektor mesin ada teknologi Smart Motor Generator (SMG), yang membuat momen menyalakan mesin jadi sangat halus.

Ada juga Stop & Start System (SSS) yang membuat mesin mati saat berhenti lebih dari 5 detik ketika merayap di bawah 10 km/jam, atau langsung mati jika berhenti mendadak setelah berkendara kencang.

Menyalakannya cukup putar grip gas saja. Oiya tentu saklar SSS di setang kanan harus kondisi aktif.

(BACA JUGA: Ngilu, Detik-Detik Yamaha Aerox Goyang dan Terseret Di Tikungan)

Sub-tank suspension punya redaman yang nyaman
Rizky/otomotifnet
Sub-tank suspension punya redaman yang nyaman

Performa

Mesinnya 125 cc Blue Core SOHC 4 klep berpendingin cairan dikombinasi forged piston dan DiASiL Cylinder lengkap dengan teknologi Variable Valve Actuation (VVA).

Memiliki bore 52 mm dan stroke 58,7 mm dengan perbandingan kompresi 11,2:1, klaim tenaga maksimumnya 11,7 dk pada 8.000 rpm dan torsi 11,3 Nm di 7.000 rpm.

“Mesin Yamaha Lexi basisnya dari Yamaha Aerox 155. Hanya ada perbedaan di mapping ECU, durasi camshaft, bore dan roller aja. Selebihnya sama,” ujar Ridwan Arifin, Staf Service Education, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Meski hanya 125 cc, tapi tarikannya tidak bisa dibilang ‘lemes’.

Terutama rpm rendah sampai menengah, respon mesinnya cukup baik.

Tapi saat gantung gas dan ingin gaspol mulai 40–60 km/jam rasanya sedikit lambat, tampaknya ada selip di CVT. Suara mesinnya khas agak ‘ngorok’ seperti Aerox 155 dan NMAX.

(BACA JUGA: Mesti Tahu Cara Daruratnya, Buka Bagasi Aerox 155 Kalau Kunci Hilang Atau Akinya Lemas)

Untuk yang senang gaspol akan sangat sering mendengar bunyi ‘klik’ yang menandakan VVA aktif, karena motor ini sangat sering bermain di atas 6.000 rpm.

Jika gaspol dari posisi berhenti takometer langsung tertahan di 7.000 rpm, kemudian naik kembali setelah kecepatan dapat 85 km/jam.

Dites beberapa kali menggunakan Racelogic, Lexi dapat mencapai kecepatan 0-60 km/jam dalam 6 detik, terpaut 0,8 detik dari NMAX yang cuma 5,2 detik.

Jarak pendek 0-201 meter juga bedanya tak banyak, Lexi ini waktunya 12,7 detik sedang NMAX 12,1 detik, beda 0,6 detik saja.

Tapi meraih kecepatan tinggi dan jarak lebih jauh memang tertinggal cukup jauh, seperti 0-100 km/jam Lexi 20,3 detik, sedang NMAX cuma 16,3 detik saja.
Jadi besarnya kapasitas mesin memang sangat pengaruh!

Top speed di spidometer Lexi ternyata mentok 110 km/jam saja pada 9.200 rpm, sedang di Racelogic hanya menunjukkan angka 106 km/jam.

Deviasinya hanya 4 km/jam, cukup akurat! Detail data lengkapnya lihat di tabel.

(BACA JUGA: Sangar! Lampu Depan Turun Dari Setang ke Dada, Gagah Mana Yamaha MX King Sama Aerox?)

Mesin basisnya dari Aerox 155, responsif pada tarikan awal sampai menengah
Rizky/otomotifnet
Mesin basisnya dari Aerox 155, responsif pada tarikan awal sampai menengah

Konsumsi Bahan Bakar

Setelah berkendara menempuh jarak 300-an kilometer dengan melewati kondisi jalan beragam, Lexi mencatatkan konsumsi bahan bakar rata-rata 42,3 km/liter, itu menggunakan bensin RON 95.

Jadi sekali isi penuh tangki sebanyak 4,2 liter, Lexi bisa menempuh jarak sekitar 177,7 km.

Terbilang lebih irit dibanding dua saudaranya Aerox 155 dan NMAX yang kisaran 37–39 km/liter.

Kesimpulan

Kalau melihat desain Lexi, memang tampang depannya agak aneh, susah untuk jatuh cinta pada pandangan pertama.

Namun jika sudah mengendarai maka akan jatuh cinta, karena posisi duduk nyaman, suspensi redamannya pas, handling sangat nurut, tarikan mesin cukup responsif dan konsumsi bensinnya irit.

(BACA JUGA: Yamaha Aerox Dibikin Sok Tunggal, Cangkok Punyanya V-Ixion Saja)

Meski kaliper depan 1 piston tapi tetep pakem cieett…
Rizky/Otomotifnet
Meski kaliper depan 1 piston tapi tetep pakem cieett…

Data Tes

0-60 km/jam: 6 detik
0-80 km/jam: 10,3 detik
0-100 km/jam: 20,3 detik
0-100 meter: 8,2 detik (@70,7 km/jam)
0-201 meter: 12,7 detik (@87,2 km/jam)
0-402 meter: 20,4 detik (@99,8 km/jam)

Top speed di spidometer: 110 km/jam
Top speed di Racelogic: 106,9 km/jam

Konsumsi bensin: 42,3 km/L

Data Spesifikasi

Tipe Mesin: Liquid Cooled 4-stroke, SOHC 4 V + VVA
Diameter x Langkah: 52 mm x 58,7 mm
Perbandingan Kompresi: 11,2±0,4:1
Volume Silinder: 124,7 cc
Tenaga Maksimum: 11,7 dk (8,75 kW)/8.000 rpm
Torsi Maksimum: 11,3 Nm/7.000 rpm
Sistem Bahan Bakar: Fuel Injection
Sistem Starter: Electric
Sistem Pelumasan: Wet Sump
Kapasitas Oli: Total 1 liter, Berkala 0,9 liter
Tipe Kopling: Dry, Centrifugal Automatic
Tipe Transmisi: V-belt automatic
P X L X T: 1.970 mm x 720 mm x 1.135 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.350 mm
Jarak Terendah Ke Tanah: 133 mm
Tinggi Tempat Duduk: 785 mm
Berat Isi: 113 kg (tipe S), 112 kg (tipe standar)
Kapasitas Tangki Bensin: 4,2 liter
Tipe Rangka: Underbone
Suspensi Depan: Telescopic Fork
Tipe Suspensi Belakang: Unit Swing
Ban Depan: 90/90-14M/C 46P
Ban Belakang: 100/90-14M/C 57P
Rem Depan: Disc
Rem Belakang: Drum
Sistem Pengapian: TCI
Tipe Battery: YTZ7V
Tipe Busi: CPR8EA-9/U24EPR-9

Editor : Iday
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa