Otomotifnet.com - Mitsubishi Grandis dikenal sebagai MPV yang nyaman dikendarai.
Grandis pernah jadi MPV primadona keluaran Mitsubishi pada zamannya.
Soalnya, mobil ini punya desain kabin lega, mampu menampung minimal 7 penumpang di dalamnya.
(BACA JUGA: Gak Sampai Satu Lap, Galang Hendra Sempat Di Depan, Harus Puas Finis 7 Di WSSP Misano)
Belum lagi dapur pacu 2.400 cc yang terbilang cukup bertenaga, meski beberapa orang menganggapnya terlalu boros.
Lalu, apa sih kekurangan Grandis?
Menurut Kirsono, pemilik bengkel spesialis Mitsubishi, Berlian Maju Motor, Grandis tidak memiliki penyakit khusus.
“(Penyakitnya) umum saja. Untuk usia 5 tahun ke atas, biasanya kaki-kaki. Tapi kalau mesin dan matiknya, itu tergantung perawatan sebelumnya,” ujar Kirsono.
"Dan, untuk part elektrik, itu enggak bisa jadi acuan waktu. Kalau ketika beli dapat bagus, maka akan awet. Tapi kalau apes, sebaliknya,” lanjut Kirsono.
Kirsono menambahkan bahwa memang ada kekurangan lain yang dimiliki Grandis.
(BACA JUGA: Ini Dia Agyaghini, Toyota Agya Yang Pintunya Membuka Ke Atas, Persis Lamborghini)
“Oh ya, setirnya agak ‘lari’ ke kiri. Dibawa ke tukang spooring, mereka langsung mengerti,” ujarnya.
Namun, problem tersebut berkaitan juga dengan kaki-kaki, yang biasanya berhubungan dengan kondisi medan dan usia komponen.
Untuk masalah pada kaki-kaki Grandis, tidak lagi perlu khawatir soal harga.
(BACA JUGA: Gengsi Atau Sebab Lain? Pembalap MotoGP Ogah Tanding di Balap Suzuka 8 Hours 2018 )
Sebab, pemilik Grandis yang tergabung dalam komunitas telah nyaman menggunakan part kualitas kedua atau KW yang harganya lebih miring.
“Kaki-kaki biasa kena di bushing stabilizer, link stabilizer, dan bushing low arm. Penggantian untuk part-part tersebut, kalau yang asli lumayan mahal,” ucap Kirsono.
“Pakai yang KW saja, kualitasnya sudah oke, merek 555,” sarannya.
(BACA JUGA: Non-Permanen Sih, Nasib Sirkuit MXGP Semarang Mesti Nunggu Tahun Depan, Tergantung Hal Ini)
Ia pun memberikan perbandingan harga untuk part kaki-kaki antara yang orisinal dengan yang KW.
Link stabilizer orisinal Rp 780 ribu per 1 buah > KW, Rp 400 ribu – Rp 500 ribuan per 2 buah.
Bushing low arm orisinal Rp 300 ribuan per 1 buah > KW, Rp 80 ribu per 1 buah.
“Oh ya, satu lagi, yakni ball joint. Pakai yang KW hanya Rp 300 ribuan. Sementara kalau pakai orisinal, harus ganti keseluruhan atau assy,” tutupnya.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR