Otomotifnet.com - Pabrikan mobil sedang marak membuat teknologi canggih untuk memperbaiki kinerja kendaraan.
Seperti teknologi untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menekan emisi.
Salah satu fitur yang disematkan oleh pabrikan pada mobil produksinya yaitu teknologi buka-tutup grille.
(BACA JUGA: Bikin Haru... Rossi Gak Sangka Pedrosa Pensiun Dari MotoGP, Diduga Ini Biang Keroknya )
Pabrikan yang mengembangkan itu, antara lain; teknologi Active Kidney Grill pada beberapa mobil BMW, Ford yang menyematkan Active Grill Shutters pada Focus.
Atau juga Mazda yang juga membekali beberapa mobil produksinya dengan teknologi serupa yaitu Active Air Shutters.
"Pada Mazda3 dan 6 sudah mengadopsi teknologi Air Shutter Valve, tapi untuk Indonesia hanya Mazda3 yang dibekali dengan fitur tersebut," buka Fedy Dwi Parileksono, PR and Media Communication Head, PT Mazda Motor Indonesia.
(BACA JUGA: Diam-Diam, Oli Sokbreker Depan Motor Bisa Berkurang)
Lantas apa sebenarnya fungsi teknologi buka-tutup grill pada beberapa mobil tersebut?
Secara umum, teknologi ini bertujuan untuk menghemat konsumsi bahan bakar dengan memperbaiki aerodinamika mobil.
Teknologi inovatif ini mengoptimalkan aerodinamika dengan menggunakan bilah gril untuk mengatur aliran udara yang melewati gril ke sistem pendingin dan ruang mesin.
(BACA JUGA: Valentino Rossi Pilih Artis Wanita Ini Untuk Diajak Makan Malam...Wajar Sih, Cantik Banget)
Jika mesin membutuhkan pendinginan, maka kisi grill akan terbuka, sebaliknya jika tidak, kisi itu akan menutup untuk mengurangi hambatan udara.
Proses buka-tutup kisi ini dilakukan berdasarkan perintah dari Electronic Control Unit (ECU) mobil.
Keuntungan tambahan lain adalah sistem akan menutup kisi selama mungkin untuk memudahkan starter mesin di cuaca dingin.
(BACA JUGA: Avanza Bisa Tampil Lux Dengan Gril Ala Alphard, Modalnya Enggak Sampai Rp 1 Juta)
"Saat mesin dirasa membutuhkan suhu tinggi, maka kisi akan secara otomatis menutup," tambah Fedy.
Tujuannya agar mencapai suhu mesin yang ideal, sehingga mesin mencapai temperatur kerja lebih cepat.
Selain itu, langkah ini juga mereduksi konsumsi BBM karena dengan meningkatkan aerodinamika maka emisi CO2 kendaraan akan berkurang.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR