Nah, jika prosedur dari panitia sudah benar, namun ada temuan dari tim ART Jakarta, bagaimana dengan peserta lain?
"Saya baru dengar kalau oktan bensin IRS turun. Kami enggak ada gejala masalah. Motor normal aja pakai bensin dari panitia," beber Iwan Susilo, Manager tim ART Kalimantan Barat.
Pastinya bensin yang dipakai ART Jakarta dan ART Kalimantan Barat saat di balap IRS seri II sama.
Sebab sumber bahan bakar yang dipakai ART Jakarta dan ART Kalimantan Barat di putaran ke-2 IRS berasal dari tangki yang sama.
"Informasi dari mekanik tim, setting mesin biasa saja. Enggak ada gejala yang aneh," tutur Iwan.
Pembalap ART Kalbar yakni Yossie Legi Sadewo yang turun di kelas Sport 250 cc jadi runner up.
(BACA JUGA; Dari Jidat Pindah Ke Dada, Posisi Pelat Nomor Motor Boleh Dipindah, Asal…)
Sementara itu, pihak Pertamina sebagai penyuplai bahan bakar balap kejurnas IRS menyatakan kecewa.
Video bahan bakar beroktan 86 yang didokumentasikan tim balap motor ART Jakarta disebut sebagai Pertamax Turbo.
Menurutnya, bensin yang dites tersebut belum tentu Pertamax Turbo dan tak bisa diukur dengan alat seperti yang digunakan ART Jakarta.
"Kita enggak tahu kapan bahan bakar itu diambil dan dari mana. Tapi disebut Pertamax Turbo, kami kecewa," ujar Beny Wijaya, Assistant Manager Commercial Fuel Marketing PT Pertamina.
"Kalau betul itu Pertamax Turbo, peserta yang lain pasti komplain juga," lanjutnya.
"Ada beberapa hal yang menentukan, untuk oktan enggak bisa diukur dengan alat sesederhana itu," ujarnya.
Nah, dengan temuan ini, akankah polemik bahan bakar balap kejurnas IRS berakhir?
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR