“Itu (penjambretan Jl Arjuna) yang melakukan teman saya, saya tidak ikut. Memang saya beberapa kali menjambret di jalan Arjuna,” ucap Putra.
Dalam satu komplotan jambret, Putra menuturkan, ada beberapa anggota yang bergabung. Antara lain Yakus, Tatak, Memet, Antok, Bonen, dan Mat Srondol dan setiap hari turun ke jalananan menjambret.
“Hasil menjabret bisa HP, tas dan dompet. Hasilnya dipakai untuk senang-senang. Dibelikan minum-minuman keras dan ke tempat hiburan,” tutur Putra.
Pria yang tidak tamat SMA ini mengatakan, dirinya sebenarnya memiiliki perasaan kasihan jika korban sampai meninggal atau luka-luka dan mssuk rumah sakit. Lantaran dirinya juga memiliki saudara perempuan.
“Takut dan kasihan juga saya kepada korban, tapi ya bagimana lagi. Tidak punya pekerajaan dan uang,” pungkas Putra.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Penjambret Mahasiswi Unitomo Surabaya Mengakui Jambret Adalah Pekerjaan Sehari-hari,
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR