Otomotifnet.com - Sudah jadi kebiasaan pemilik mobil, baru mengisi bahan bakar ketika indikator bensin menunjuk level seperempat atau bahkan nyaris sampai habis.
Ini adalah kebiasaan yang buruk bagi mesin.
Pasalnya, dengan jumlah bahan bakar minim, kecenderungan pompa bahan bakar tidak terendam saat mobil bermanuver kian besar.
Ini bisa terjadi meski desain tangki modern kini telah memiliki banyak sekat di dalamnya.
Hal ini tentu sangat berbahaya lantaran mesin dapat mati secara tiba-tiba akibat asupan bensin yang terputus.
(BACA JUGA: Valentino Rossi dan Maverick Vinales Pakai Motor Sama Tapi Prestasi Beda, Ada Apa?)
Belum lagi dengan tumpukan kotoran di dasar tangki.
Tumpukan kotoran ini bila terhisap, tentu akan mempercepat usia pakai filter bensin.
Bila tak terdeteksi dengan cepat, otomatis kerja fuel pump semakin berat sehingga menurunkan kemampuan menekan bahan bakar ke injektor.
Konsumsi BBM menjadi kian boros dan fuel pump rentan mengalami kerusakan.
Kerugian lainnya adalah hadirnya air di dalam tangki akibat proses kondensasi.
Ruang yang lebih luas saat bensin minim membuat proses ini lebih mudah terjadi, terutama untuk mobil-mobil yang masih mengadopsi material besi pada tangki bensinnya.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR