Otomotifnet.com - Ada saja kelakuan pemotor yang kena tilang saat saat razia kendaraan yang dilakukan oleh polisi.
Mulai dari ekspresi enggak terima, menangis, adu argumen, kabur, pura-pura gila, hingga pingsan.
Namun demikian, ada lagi aksi berbeda yang dilakukan seorang pria di Sulawesi Barat yang bikin polisi geleng-geleng kepala.
Lantaran nggak terima ditilang polisi, seorang pria pengendara sepeda motor di Mamuju, Sulawesi Barat, mengamuk di tengah jalan raya, Sabtu siang, (1/9/2018).
(BACA JUGA: Cukup Tiga Langkah, Cek Kondisi Suzuki Satria F150 CBU Thailand Masih Bagus Atau Tidak)
Pria itu membanting helmnya hingga kacanya pecah berantakan karena mengaku dokumen kendaraannya lengkap dan tak melanggar aturan lalu lintas.
Enggak sampai banting-banting helm, ia juga mengancam akan telanjang bulat di jalan raya jika polisi tetap bersikeras menilangnya.
Awalnya, polisi tak menggubris ancaman pria itu dan kemudian menyita kunci motor dan akan menyita motornya juga.
(BACA JUGA: Murid Valentino Rossi Sudah Dikasih Target Saja Sama Tim Satelit Yamaha Baru)
Kejadiannya bermula, pria itu dalam perjalanan membeli beras ke Pasar Mamuju sementara anaknya yang jatuh sakit akan dibawah ke rumah sakit hari ini sehingga dalam situasi terburu-buru.
Jika sepeda motornya ditahan polisi, ia tidak bisa melanjutkan perjalanannya karena tidak punya uang transport.
Polisi membujuk dan menawarkan uang Rp 50.000 untuk biaya transportasi karena motornya akan ditahan.
Belum diketahui apa pelanggaran pria itu sehingga polisi hendak menahan sepeda motornya.
(BACA JUGA: Volume Bagasi All New Brio Makin Bengkak, Ternyata Saran Konsumen Indonesia)
Pria itu rupanya benar-benar nekat dan mulai melakukan ancamannya dengan membuka bajunya.
Massa yang berada di sekitar tempat kejadian mulai berdatangan dan polisi tampak mulai kebingungan.
Sebelum pria mencopot seluruh pakaiannya dan telanjang bulat.
Polisi akhirnya memberikan kunci sepeda motornya dan mempersilakan dia meninggalkan lokasi razia.
Dan tidak jadi kena tilang.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR