Otomotifnet.com - TVS Classic ternyata bukan cuma punya tampilan klasik.
Tapi ternyata cocok untuk berkendara santai.
Nah bicara harga, Menurut Rio Aditya Putra, Deputy Manager Corporate Communication PT. TVS Motor Company Indonesia, Classic dijual Rp 14,9 juta.
Warna yang tersedia Sunlit Ivory dan Autumn Brown, so classic.
FITUR & TEKNOLOGI
Sebagai skutik bergaya klasik, enggak heran jika fitur yang disuguhkan sederhana, seperti spidometer yang masih analog berisi odometer, speed meter, dan fuel meter.
Namun tetap ada indikator Eco dan Power yang menyala sesuai gaya berkendara seperti Ntorq.
Menyala hijau berarti Eco dan orange Power.
Area tengah Classic terkesan lega, karena persis TVS Ntorq tidak ada kompartemen alias laci di bawah setang.
Sebagai gantinya TVS membekali 2 buah gantungan barang di bawah batok dan di bawah ujung jok, keduanya bisa dilipat rapi saat tidak digunakan.
Dan karena masih menggunakan karburator, di dek kiri terdapat choke agar mudah menyalakan saat mesin dingin.
(BACA JUGA: Habiskan Stok Motor SH150i, Wahana Honda Kasih Potongan Rp 3 Juta)
Selain dua gantungan barang, terdapat bagasi di bawah jok yang muat helm, tapi yang ukurannya tak terlalu besar.
Selain itu, tersedia USB charger juga. Tangki bensin ada di bagian belakang motor, dengan lubang di atas lampu rem.
Cara membukanya dengan memutar anak kunci jok ke kiri, kalau ke kanan untuk membuka jok.
Yang mengejutkan dari Classic ini, sepakbor depan juga bodi belakang kanan dan kiri terbuat dari pelat besi yang cukup tebal seperti Vespa.
Sedangkan tameng depan dan batoknya dari plastik.
Bagian rem depan menggunakan kaliper Bybre 1 piston dengan cakram 200 mm yang responsnya pakem banget, sementara belakangnya tromol berdiameter 130 mm.
Ada pula fitur parking brake lock di tuas rem belakang yang pengoperasiannya gampang banget.
(BACA JUGA: Kurang Apa Coba, All New Honda Vario 150 Pakai Knalpot CBR250RR, Pelek PCX150)
RIDING POSITION & HANDLING
Kesan nyaman sudah didapat ketika pertama kali duduk di jok Classic, meskipun tidak ada spesifikasi resmi tinggi joknya, tapi untuk postur 170 cm sih kaki napak banget!
Selain itu joknya tebal dan empuk.
Setangnya tinggi, jadi posisi punggung dan pundak cenderung tegap yang membuat berkendara terasa santai.
Ada pula windshield kecil di atas batoknya untuk menahan terpaan angin ke pengendara, bahannya juga tebal dan terkesan kokoh.
(BACA JUGA: Honda Beat Yang Bisa Ladeni Ninja Dan RX-King Nih, Bukan Matik Tapi Motor Sport)
Dek pijakan kaki pengendara untuk ukuran sepatu 43 terasa luas.
Bicara handling, motor ini terbilang bersahabat, karena mudah dikendalikan sangat nurut dan ringan.
Suspensi depan dengan diameter as 30 mm dan sok belakang tunggalnya terasa empuk dan nyaman untuk postur 57 kg.
Kakinya mungil menggunakan pelek ring 12 inci lebar 1,85 inci dan 2,15 inci dibalut ban kembar 90/90-12 yang memberikan feeling handling serta grip yang baik.
(BACA JUGA: Kalau Kayak Gini, Naik Kawasaki Ninja 250 Enggak Ada Pegal-Pegalnya)
PERFORMA
Dibekali mesin 109,7 cc 1 silinder 4 tak berpendingin udara, Classic cocok untuk dipakai berkendara santai.
Penyaluran tenaga maksimum 7,8 dk di 7.500 rpm dan torsi 8,4 Nm pada 5.500 rpm responnya halusss…
Saat berkendara dengan cara buka gas halus, maka LED hijau indikator Eco akan menyala, tapi ketika karakter buka gas lebih agresif, maka LED orange indikator Power akan menyala.
Jadi beda warna ini bisa dijadikan patokan mau berkendara irit atau boros.
(Fariz/Otomotifnet.com)
(BACA JUGA: Yang Lain Masih Pengen, Kawasaki Ninja 250R Keluaran Awal Sudah Dianggap Jadul, Begini Jadinya)
Data Spesifikasi:
Tipe mesin: 4 tak, satu silinder, pendingin udara, SOHC 2 klep
Kapasitas mesin: 109,7 cc
Tenaga maksimum: 7,8 dk/7.500 rpm
Torsi maksimum: 8,4 Nm/5.500 rpm
Pengapian: Digital IDI dengan Ignition Map Technology
Tipe rangka: High Rigidity Underbone Type
P x L x T: 1.834 x 650 x 1.115 mm
Jarak sumbu roda: 1.275 mm
Jarak mesin ke tanah: 150 mm
Suspensi depan: 30 mm Advanced telescopic suspension
Suspensi belakang: Gas charged monoshock
Rem depan: Cakram 220 mm
Rem belakang: Tromol 130 mm
Ban: Tubeless 90/90-12
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR