Nex II menggunakan mesin yang sama dengan generasi sebelumnya, tetap 113 cc SOHC dengan bore 51 mm dan stroke 55,2 mm.
Klaimnya motor ini dapat menghasilkan tenaga maksimum 9 dk pada 8.000 rpm dan torsi 8,5 Nm di 6.000 rpm.
Namun kali ini Suzuki menyematkan teknologi Suzuki Eco Performance (SEP) yang merupakan teknologi standar global yang dipakai pada beragam motor Suzuki.
BeAT eSP kapasitasnya sedikit lebih rendah hanya 108,2 cc berkat bore 50 mm dan stroke 55,1 mm, meski begitu klaim tenaganya gak kalah dari Nex II.
(BACA JUGA: Kurang Apa Coba, All New Honda Vario 150 Pakai Knalpot CBR250RR, Pelek PCX150)
Klaimnya memiliki tenaga 8,7 dk di 7.500 rpm dan torsi 9 Nm pada 6.500 rpm.
BeAT dilengkapi teknologi “Enhanced Smart Power” alias eSP.
Teknologi ini menambah efisiensi pembakaran dan mereduksi energi terbuang, maka akan menghasilkan efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan yang tinggi.
Sedangkan Mio S memiliki kapasitas mesin yang paling besar yaitu 125 cc berkat bore 52,4 mm dan stroke 57,9 mm.
Mesinnya mengusung teknologi Blue Core lengkap dengan forged piston dan DiASil cylinder yang diklaim lebih cepat melepas panas.
Klaim tenaganya tentu paling besar, maksimalnya 9,4 dk di 8.000 rpm dan torsi 9,6 Nm di 5.500 rpm.
Hasil: Nex II: ** BeAT eSP: ** Mio S: ***
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR