Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mobil Termurah Di Dunia Tata Nano Berhenti Jualan, Ternyata Ini Penyebabnya

Joni Lono Mulia - Selasa, 11 September 2018 | 15:00 WIB
Tata Nano
Caranddriver.com
Tata Nano

Otomotifnet.com - Perjalanan Tata Nano di dunia hanya berumur 10 tahun, perjalanan sebagai mobil termurah di dunia harus berhenti, akhirnya berakhir sudah.

Mobil imut yang masuk segmen citi car itu adalah buah karya dari Ratan Tata, mantan ketua dari Tata Group, India.

Ratan Tata memiliki ide untuk membuat mobil yang terjangkau saat dia melihat keluarga berisi empat orang berpergian dengan motor saat hujan seperti dilansir dari DW.com.

Tata Nano pertama kali dikeluarkan pada tahun 2008 silam dan memiliki harga 100.000 rupee atau senilai Rp 20 juta dengan kurs saat ini.

Harganya murah? Memang!

(BACA JUGA: Ajaib! Valentino Rossi Melempem Di Misano, Tetap Tembus Tiga Besar)

Bahkan dengan harga itu bahkan lebih murah dari motor-motor berkubikasi 150 cc di Indonesia sekarang.

Selain murah, banyak penghargaan internasional sudah pernah menempel di Tata Nano, seperti penghargaan efisiensi bahan bakar, level emisi yang rendah dan banyak lagi.

Akan tetapi, bulan Juli 2018 lalu, Tata Motors mengumumkan bahwa perusahaan hanya bisa menjual 3 unit Tata Nano di bulan sebelumnya.

Hal itu karena Tata Nano menghadapi masalah serius dari penjualan mobil murah.

 

Tata kena batunya sendiri! 

Lantaran menegaskan kata 'murah' sudah memiliki 'imej buruk' bagi Tata Nano.

(BACA JUGA: Memotong Kalimantan Lewat Jalur Dayak, Tiga Biker Temukan Banyak Hal Tak terduga)

Menjual sesuatu dengan harga murah dan menjadikannya sebagai 'unique selling point' menjadi bumerang bagi Tata Motors.

Sebenarnya tak menjadi masalah jika target pasar mereka besar bukan?

Namun begitu, sepertinya Tata Motors salah strategi dalam hal ini.

Tata Nano hanya terbatas pada pasar urban atau perkotaan untuk mobil ini, di mana masyarakatnya punya gengsi yang tinggi.

(BACA JUGA: Klakson New Ninja 250 Loyo, Bikin Garang Dengan Modal Rp 200 Ribuan)

Beda cerita jika Tata Nano dikembangkan untuk pasar semi-urban atau rural area di India.

Hal ini juga disetujui oleh Mahesh Bendre, salah satu analis industri di India.

"Entah bagaimana aku merasa orang yang tepat tidak menjadi target (pasar), mobil ini hanya terbatas untuk pasar perkotaan," kata Mahesh Bendre seperti dikutip GridOto.com dari DW.com.

Bendre mengatakan jika ada modifikasi yang tepat dan menarget pasar yang tepat, mobil ini bisa melaju lagi di pasar.

(BACA JUGA: Sempat Minta Maaf, Romano Fenati Tetap Dipecat Dua Timnya Sekaligus)

Sedangkan Puneet Gupta, pengamat industri kendaraan di lingkup Asia Selatan punya pendapat lain.

Gupta merasa bahwa 'brand' Tata Nano sudah tak bisa diperbaiki.

"Kupikir pola pikir masyarakat sudah berubah, mereka tak lagi menghargai segmen mobil kecil," ujar Puneet Gupta.

"Penurunan drastis dari penjualan mobil di segmen yang sama juga memperlihatkan bahwa orang-orang sudah berpindah," imbuhnya.

Editor : Joni Lono Mulia
Sumber : GridOto.com,dw.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa