Otomotifnet.com - Motor jenis supermoto diklaim sangat rasional untuk menjelajah negeri Indonesia.
Siswa Murwono dan Anton Pamungkas, dua penjelajah dari Supermoto Owner Group (SMOG) menggunakan istilah sangat rasional untuk menghindari klaim sebagai 'yang terbaik'.
Ada beberapa alasan mereka mengapa supermoto paling rasional untuk menjelajah negeri ini.
Begitu pula, tak menutup-nutupi kelemahan yang ada di motor ini.
(BACA JUGA: Kocak, Sekeluarga Mual Dan Keluar Dari Wuling, Ternyata Ini Toh Maksudnya)
"Konsep supermoto bisa jadi motor penjelajah negeri yang rasional," buka Novan kepada Otomotifnet.com.
"Basic trail membuatnya sangat kuat"
"Ditambah bobot ringan. Rangka dan suspensi yang kokoh"
"Dalam perjalanan jarak jauh, bobot ini sangat penting," papar Novan.
Sementara menurut Siswa, motor enduro lebih bagus dijadikan supermoto untuk menjelajah jarak jauh.
Selain durabilitas, juga performa melibas jalan rusak.
Namun supermoto yang dimaksud merupakan motor asli pabrikan atau berbasis trail.
Sehingga punya durabilitas tinggi alias sangat kuat.
(BACA JUGA: Kocak, Anak Klub Istirahat Disangka Razia, Warga Setempat Putar Balik Motor)
Dari perbincangan, keduanya enggak mengamini motor-motor harian yang dibangun jadi supermoto dan digunakan untuk menjelajah.
"Kuncinya (motor enduro) ada di suspensi. Kalau ada lubang besar, motor mantul tapi posisi jalannya tetap lurus"
"Kalau supermoto (dibanding enduro) lebih pas untuk kencang," ujarnya.
Lalu ban aspalnya, membuat motor ini bisa menjelajah lintasan onroad dengan cepat.
Adapun soal kelemahan, ada beberapa poin yang merupakan temuan selama perjalanan.
Pertama joknya yang kecil.
"Ini membuat sakit kalau dipakai lama. Tapi bisa dikompensasi kelebihan lainnya," ujar Novan.
Kedua, kelemahan bawaan supermoto saat bertemu jalur tanah liat yang basah.
Celah antara garpu depan dan roda sangat sempit lantaran menggunakan ban lebar.
Sehingga membuat tersumbat lumpur di celah tersebut.
(BACA JUGA: Bikin Ketawa, Preman Galak Ciut Digertak Pengendara Motor, Kubikin Basah Tulang Kering Kau!)
"Kelemahan supermoto di jalan seperti itu. Kalau lumpur encer masih bisa jalan. Kalau lumpur merah, sama pakai ban lebar, jarak roda ke upside down sempit," terang Pak Sis, sapaan akrab Siswa Murwono.
"Novan lagi enak-enak waktu lurus, tau-tau terbanting"
"Jadi roda belakang masih mendorong tapi roda depan sudah terkunci," ulas Pak Sis.
Salah satu yang diwanti-wanti untuk memilih motor supermoto untuk menjelajah adalah electric starter.
"Kebayang saat lelah dan mesin motor mati. Kita harus menyalakan motor dengan kick starter," ujar Novan.
Sebelumnya, Pak Sis dan Novan serta rekan Budi Hartono melakukan perjalanan bertajuk 'Memotong Kalimantan Lewat Jalur Dayak'.
Perjalanan dilakukan selama 16 hari Agustus lalu menempuh jarak sekitar 3.300 kilometer.
(BACA JUGA: Dilema, Ayam Tetangga Naik Ke Atas Mobil, Saran Dari Orang-Orang Malah Bikin Senyum)
Mereka menggunakan tiga motor, KTM 250 ECXF, Honda XLR250 Baja dan Husqvarna 250 SMR.
Dalam perjalanan, Huqvarna 250 SMR diakui bermasalah sehingga tidak digunakan untuk melanjutkan perjalanan.
Motor ini merupakan supermoto asli pabrikan yang hanya beredar di Jepang dan merupakan motor berkarakter mesin kompetisi.
Editor | : | Iday |
KOMENTAR