Klaimnya mampu menahan tekanan suhu tinggi dan mengurangi gejala selip ketika kecepatan tinggi.
“Pindah gigi jadi lebih halus,” promo Yoyok S. Soebadi dari SGO yang menyebut spesifikasinya di atas Dextron III.
Pemakaian transmisi matik di jalanan macet, apalagi sering melakukan ‘stop and go’ tentunya mempengaruhi kinerja penghenti laju, khususnya rem depan.
Jika membandingkan dengan transmisi manual yang sanggup mencapai batas tempuh 70 ribu km, kampas rem mobil transmisi matik bisa lebih cepat habis di kisaran 35 ribu km hingga 40 ribu km.
(BACA JUGA: Daihatsu Terios Punya Gejala Limbung, Bisa Diatasi Pakai Per Mobil Ini)
Tak usah khawatir keluar biaya besar, karena biasanya yang harus diganti lebih dahulu adalah kampas rem depan saja.
“Kalau belakang justru lebih awet, bisa tiga kali ganti kampas rem depan, setelah itu baru ganti kampas rem belakang,” tutur Sarmilih.
Kalau sudah merambah wilayah pengereman, bisa sekalian memeriksa minyak rem.
Karena asumsi warna minyak rem yang masih bening bukan jaminan kadar airnya rendah.
Jika kadar air sudah meningkat, potensi karat di piston pada kaliper dan sil karet siap mengancam.
Biar awet dan bebas masalah Suzuki Swift-nya, jangan lupa perhatikan hal di atas ya!
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR