Otomotifnet.com - CEO grup Renault-Nissan-Mitsubishi, Carlos Ghosn ditangkap oleh kepolisian Jepang dibarengi dengan Direktur Perwakilan grup, Greg Kelly pada November 2018.
Hal tersebut telah dikonfirmasi secara resmi oleh Nissan, berikut dengan pernyataan bahwa Nissan telah melakukan penyelidikan internal selama beberapa tahun.
Carlos Ghosn dituduh tidak melaporkan sekitar 44 juta Dolar AS atau sekitar Rp 641 miliar pendapatan dalam waktu lima tahun, termasuk beberapa pelanggaran Undang-undang keuangan Jepang.
Ia diduga melakukan banyak pelanggaran signifikan lain, seperti penggunaan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi.
(Baca Juga : Tersandung Kasus, Mitsubishi Gerak Cepat Depak Carlos Ghosn Dari Jabatannya)
Terbaru, Nissan juga menyeret adik perempuan dari Carlos Ghosn yang diduga menerima kucuran uang yang merupakan dana perusahaan.
Mengutip sumber dari media Jepang Yomuri, Carlos Ghosn menginstruksikan Nissan untuk memberikan dana sebesar 100 ribu dolar AS atau sekitar 1,5 miliar setiap tahun sejak tahun 2002.
Uang sebesar itu dikatakan Ghosn untuk biaya adiknya sebagai penasihat pribadinya.
Saat ini Carlos Ghosn sudah merasakan hidup di balik jeruji besi di Jepang.
(Baca Juga : Tragis, Carlos Ghosn Yang Dipecat Nissan, Pernah Menyelamatkan Perusahaan)
Tidak ada perlakuan khusus terhadap Ghosn yang memiliki tiga paspor yaitu paspor Perancis, paspor Brazil dan paspor Lebanon.
Ghosn tidur dan hidup di ruangan sempit dengan ukuran sekitar 2,5 m X 3,5 m di Jepang.
Standar penjara di Jepang dengan satu tempat tidur single, tempat buang air besar dan tempat cuci tangan salam satu kamar.
Tambahan di penjara Jepang sebuah meja dengan lantai tatami (seperti tikar).
Ia pun harus meninggalkan segala kemewahan dan empat rumah tidur di ruangan yang luas miliknya.
Bos Nissan ini juga memiliki rumah di Belanda, di Perancis dan di Brazil.
Ghosn kabarnya bahkan menghabiskan uang sedikitnya 700 juta yen di Lebanon hanya untuk seorang wanita kesayangannya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR