Otomotifnet.com - Pengguna motor yang hendak aktivitas saat musim hujan, dituntut untuk ekstra hati-hati ketika riding, sebab tingkat bahayanya lebih tinggi dibanding pada saat musim panas.
Harus berkendara lebih bijak supaya tetap safety bagi diri sendiri dan juga pengguna lalu lintas lainnya.
“Rintangan jelas lebih tinggi.
Ada lintasan yang basah, genangan air, traksi roda yang berkurang, dan juga ancaman lain seperti objek-objek tinggi layaknya banner, billboard, atau pohon yang bisa sewaktu-waktu rubuh karena hujan,” jelas Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan berkendara sepeda motor saat musim hujan. CJ / OTOMOTIF
Musim hujan maupun tidak, safety gear pegang peranan penting.
Namun, ada beberapa point khusus yang wajib diperhatikan para riders ketika musim hujan, salah satunya adalah mengenakan jas hujan 2 piece dan sepatu yang dapat melindungi mata kaki seperti sepatu boots.
“Gunakan jas hujan yang bentuknya atasan serta celana panjang. Jangan gunakan yang bentuknya seperti ponco karena sudah terbukti membahayakan"
"Material berlebihan pada jas hujan model itu bisa masuk pada jari-jari motor, rantai, maupun ban. Hal ini dapat mengakibatkan kecelakaan,” lanjut Jusri.
Selain itu, pengendara motor disarankan menggunakan jas hujan dengan warna mencolok seperti merah terang atau kuning.
Maksudnya supaya dapat terlihat dari jauh oleh pengendara lain sebab visibilitas saat hujan akan berkurang, pandangan terhalang dengan bulir-bulir air.
Oh ya, jangan lupa tetap menggunakan helm dan kaca pelindung pada saat hujan, lalu keringkan dan bersihkan safety gear setelah digunakan agar tidak berjamur.
2.Tunda Perjalanan
Penting diperhatikan bahwa jas hujan digunakan sebelum hujan turun dan fungsinya bukan untuk menembus hujan, lho.
“Menggunakan jas hujan tujuan utamanya adalah untuk sesegera mungkin mencari tempat perlindungan yang aman dari cuaca buruk"
"Tidak disarankan bagi pengendara sepeda motor untuk menembus hujan karena jalanan relatif lebih licin serta pandangan mata terbatas, sehingga berbahaya,” jelas Doddy Setiadi, crosser serta instruktur safety riding dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
Ketika hujan mulai turun, riders harus segera mencari tempat berlindung yang aman sebagai tempat pemberhentian sementara sampai hujan reda.
“Tempat berlindung harus yang aman, jangan berhenti di sembarang tempat yang memicu terjadinya kemacetan. Lanjutkan perjalanan setelah hujan reda,” sahut Doddy.
3.Kurangi Kecepatan
Pengendara disarankan untuk mengurangi kecepatan berkendara 5 menit pertama setelah turun hujan, sebab kondisi jalan pada saat itulah yang paling licin.
Bisa demikian, karena pada saat itulah segala kotoran yang ada di aspal ‘keluar’ tergerus air.
Seperti minyak, oli, tanah dan lainnya. Belum bercampur atau terdorong oleh air dan masih berada dipermukaan aspal sehingga menyebabkan licin.
“Sebab itu, riders wajib mengurangi kecepatan motornya. Titik ini yang penting diperhatikan, sehingga tingkat rintangan bertambah,” kata Jusri.
4. Waspada Hydroplaning
Hydroplaning atau aquaplaning berarti selip akibat kurangnya daya cengkeraman ban terhadap permukaan jalan, dikarenakan genangan air.
Fenomena seperti ini mudah terjadi saat musim hujan, terlebih pada jalan-jalan yang banyak genangan airnya.
“Hydroplaning dapat terjadi saat motor melaju kencang, jika sudah terjadi akibatnya adalah sepeda motor tidak bisa dikendalikan sama sekali,” jelas Doddy.
Cara mengantisipasi terjadinya hydroplaning adalah dengan mengurangi kecepatan laju kendaraan serta berhati-hati saat melewati genangan air.
Jangan main ‘sikat’ saja.
“Penyebab utama hydroplaning bukan pada kendaraan maupun kondisi jalanan, melainkan perilaku tidak aman dari riders itu sendiri. Jadi, saat hujan, berkendaralah yang aman,” tutup Jusri.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR