Otomotifnet.com - PT Nissan Motor Indonesia meresmikan Nissan Livina generasi terbaru, yang juga dilengkapi fitur baru (19/2).
Namun berbeda dengan bagian transmisi, sebelumnya Nissan Livina menggunakan CVT, tapi yang terbaru ini kembali menggunakan transmisi otomatis konvensional.
Hal ini ditanggapi secara positif oleh bengkel spesialis transmisi otomatis mobil.
"Tentu ini menjadi poin yang baik dan berpotensi meningkatkan penjualan Nissan Livina," ujar Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel Worner Matic (20/2).
(Baca Juga : Nissan Tak Mau All New Livina Dibilang Mirip Xpander, Fitur Jadi Pembeda)
Menurutnya, Nissan Livina generasi sebelumnya yang menggunakan transmisi CVT memiliki masalah dari segi perawatan.
Transmisi CVT cenderung memiliki biaya perawatan dan perbaikan yang tinggi karena teknologi yang lebih kompleks, ditambah ketersediaan part-nya yang masih sedikit di Indonesia.
Sedangkan segmentasi konsumen Nissan Livina merupakan kalangan menengah dan sangat memikirkan biaya perawatan yang cenderung berlawanan dengan masalah tersebut.
Hermas sering mendapati pelanggannya pemilik Nissan Livina lawas mengeluh biayanya tinggi kalau transmisi CVT-nya mulai bermasalah atau rusak.
(Baca Juga : Nissan Serena Percaya Diri Tantang Toyota Voxy, Pamer Intelligent Sliding Door)
Karena bila transmisi CVT rusak, di bengkel Hermas sendiri bisa menghabiskan biaya hingga Rp 20 juta.
"Kalau di bengkel resmi bahkan bisa sampai Rp 40 - 50 juta ganti fullset, saya kan jadi gak tega," tawa Hermas.
Dengan penyematan transmisi otomatis konvensional di Nissan Livina terbaru memungkinkan mobil ini lebih tangguh untuk dipakai mobilitas tinggi.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR