Kemudian, molekul bensin yang disemprot di awal, dikonsentrasikan pada bagian tengah pusaran udara tersebut.
Mazda juga membuat sistem split injection, yang mana sesaat sebelum busi memercikkan api, sejumlah bensin (molekul gasnya masih padat) disemburkan lagi ke ruang bakar.
Ini yang disebut compression ignition yang dipicu oleh busi (SCCI).
Kenapa bisa terjadi, ini karena mesin Skyactic-X punya rasio kompresi yang sangat tinggi (16:1).
Untuk menghasilkan kondisi seperti ini banyak komponen baru yang dikerjakan Mazda, bahkan hingga menambahkan supercharger mungil.
Mazda klaim kalau tenaga Skyactiv-X mampu tembus angka 178 dk dan torsi 230 Nm, meski hanya menggunakan bahan bakar beroktan 87.
Wow..! Namun belum ada informasi resmi lagi dari Mazda, apakah nantinya Skyactiv-X ini akan menggantikan teknologi Skyactiv-G atau akan ada dua pilihan.
Mazda klaim kalau Skyactiv-X lebih efisien 20% dari Skyactiv-G. Rendy / OTOMOTIF
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR