Lebih ringan 100 kg
Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, seri 5 ini punya bobot 100 kg lebih ringan.
Dengan teknologi Effiecient Lightweight seperti seri 7, penggunaan aluminium dan baja berkekuatan tinggi dioptimalkan di sini.
Efeknya, selain meningkatkan performa juga sekaligus efisiensi bahan bakar.
HANDLING
Sekilas melihat dari luar, sosok ini bentuknya bongsor.
Namun saat mencoba duduk di balik kemudinya, berakselerasi, manuver di berbagai jalanan, sedan besar ini lincah bak sang adiknya, BMW seri 3.
Suspensinya berkarakter moderat, empuk namun berkarakter sport.
Nah, setelah menggunakan pelek 20 inci M Performance, bantingannya terasa sedikit lebih keras (minor).
PERFORMA & KONSUMSI BBM
Seluruh BMW 530i dibekali mesin 4 silinder segaris berkapasitas 2.0 liter TwinPower Turbo, double VANOS, dengan fitur BMW Effiecient Dynamics.
Mesin ini diklaim mampu hasilkan output tenaga 252 dk, dengan torsi maksimum 350 Nm.
Kemampuan akselerasi 0-100 km/jamnya menurut klaim BMW, bisa ditembus hanya dalam waktu 6,2 detik.
Namun saat kami mencoba menjajalnya, data Racelogic menunjukkan akselerasi dari 0 – 100 km/jam hanya sekitar 6,9 detik.
Sedikit lebih lambat 0,7 detik dari klaim BMW, kemungkinan lantaran bobot pelek 20 inci yang lebih berat dari pelek standarnya.
Saat dipakai seputar Jakarta dengan kondisi yang padat, konsumsi bahan bakarnya tembus 9 km/liter.
Sedangkan di tol kondisi cukup kosong, ia bisa habiskan bahan bakar sekitar 14,3 km/liter.
Saat kami mencoba kecepatan konstan 100 km/jam ia berhasil tembus 17,8 km/liter.
AKOMODASI & KENYAMANAN
Duduk di jok belakang termasuk nyaman, ruang kaki dan kepala masih terasa lega untuk tinggi rata-rata orang dewasa Indonesia (166-170 cm).
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR