“Kalau yang tracker kan banyak, kalau flat track jarang,” imbuh builder yang beralamat di di jalan Cempaka 1 no.2, Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Untuk itu, otomatis semua bagian tak penting dilucuti, termasuk tangki, lampu-lampu, jok, sampai panel bodi.
Setelah hanya menyisakan mesin dan sasis, barulah Atenx beserta tim mulai menggarap.
Tangki dan bodi dibuat ulang dengan menggunakan material pelat galvanis dengan tebal sekitar 1,2 mm.
Tangki dengan profil mengotak ini kini hanya cukup menampung bahan bakar sekitar 7 liter saja.
Kemudian, bodi belakang khas flat track juga dibuat, lengkap dengan side plate tempat nomor start biasa diletakkan.
Untuk mengakomodir bodi tersebut, sasis belakang harus dipotong, tepat di belakang sok.
“Kurang lebih sekitar 15 cm, dipotong lalu ditambah biar rapi. Karena single seat jadi nggak bisa boncengan,” ujar Atenx.
Selanjutnya dipasang jok custom yang konturnya mengikuti bentuk bodi belakang.
Lantas Atenx juga membuatkan cover depan dari material aluminium, dengan headlamp LED mungil bersembunyi di bagian bawahnya.
Pada kaki-kaki, pelek standar diganti dengan ukuran yang lebih lebar, 2,5 inci di depan dan 3 inci di belakang.
Pelek tersebut dibalut ban berkontur kasar dari Corsa agar lebih menggigit di trek off-road.
Suspensi belakang diganti dengan lansiran DBS, sedangkan suspensi depan dibiarkan standar.
Sekarang, W175 ini makin mantap untuk berburu tukang bubur di trek off-road hehe.
Rangga / OTOMOTIF
Katros Garage: 0838-9788-8333
Plus : Eksekusi jempolan
Minus: Tanpa spidometer
Data Modifikasi
Ban depan: Corsa Cross 110/80-17
Ban belakang: Corsa Cross 110/80-17
Tangki: Galvanis 1,2 mm
Bodi: Galvanis 1,2 mm
Sepatbor: Galvanis 1,2 mm
Cover depan: Aluminium
Knalpot: Katros Custom Kit
Handgrip: Bitwell
Headlamp: Aftermarket
Stoplamp: Aftermarket
Sein: Aftermarket
Jok: Kulit Sintetis
Spion: Aftermarket
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR