Otomotifnet.com - Aturan ganjil-genap diusulkan berlaku seharian penuh di Jakarta.
Usulan ini disampikan Bambang Prihartono, Kepala Badan Pengelola Trasportasi Jabodetabek.
Sebab menurutnya pembatasan kendaraan lewat jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) tak kunjung diimplementasikan.
"Seandainya ERP belum memungkinkan dalam waktu dekat, perlu dipertimbangkan penerapan ganjil-genap sehari penuh," ujar Bambang dari siaran persnya, (15/3/19).
(Baca Juga : Motor Tidak Kena Ganjil-Genap, Gubernur Jakarta Beri Alasannya)
Menurut Bambang, ganjil-genap seharian penuh yang diberlakukan selama Asian Games lalu cukup mengurangi kemacetan Jakarta.
Namun, setelah itu, ganjil-genap hanya diberlakukan pada jam sibuk.
"Namun ketika kebijakan ganjil-genap diubah hanya menjadi pagi dan sore seperti saat ini, kemacetan cenderung meningkat lagi," kata Bambang.
Menurut Bambang, rata-rata kecepatan laju kendaraan di ruas jalan ganjil-genap kini turun 10 persen dari sebelumnya di angka 50-60 persen.
(Baca Juga : Tengok Lagi Jalan-Jalan Yang Tetap Kena Sistem Ganjil-Genap )
“Jadi kalau dulu waktu ganjil genap seharian kecepatannya 50-60 km/jam rata-rata di seluruh ruas jalan ganjil genap," ujarnya.
"Nah sekarang turun 10 persen dari situ rata-rata,” kata Bambang.
Bambang menjelaskan, angka itu dari perbandingan kecepatan bus transjakarta yang melalui jalur ganjil-genap.
Baik pada saat ganjil-genap diterapkan seharian dan diterapkan pada siang serta sore hari saja.
Bambang menyebut kecepatan kendaraan di jalur lainnya juga lebih baik saat ganjil-genap diterapkan seharian.
“Tapi tidak sesignifikan di (ruas jalan) ganjil-genap, karena kan orang sudah beralih menggunakan angkutan umum tidak membawa mobil lagi,” ujar Bambang.
Apalagi, Jakarta segera mengoperasikan dua angkutan massal baru, yakni moda raya terpadu (MRT) dan light rail transit (LRT).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Usul Ganjil Genap Sehari Penuh dan Respons Pemprov DKI...
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR