Bahkan merek asal Jepang itu mengalami penurunan ekspor sebesar 6 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018 lalu dengan jumlah 65.700 unit.
Bob Azzam, selaku Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN mengungkapkan, hal ini dikarenakan kondisi perekonomian di negara destinasi tujuan ekspor.
Terutama di kawasan Timur Tengah dan Filipina.
Meski begitu pihaknya masih optimis bahwa pertumbuhan di atas 5 persen hingga akhir tahun 2019 dapat dipenuhi.
(Baca Juga: Toyota Calya, Daihatsu Sigra, Datsun GO+ Seken, Incaran Sopir Taksi Online, Mulai Rp 90 Jutaan)
Maka dari itu, pihaknya berencana untuk mengekspansi ekspor ke beberapa negara tujuan ekspor baru di pertengahan tahun 2019 ini.
Salah satunya adalah kawasan Amerika Tengah dan adanya permintaaan fleet order dari negara-negara Timur Tengah.
"Persaingan yang semakin sengit, ditambah dengan kondisi ekonomi global yang kurang stabil, membuat kami harus semakin proaktif dalam meningkatkan performa ekspor, tidak hanya menunggu order dari prinsipal," tutur Bob Azzam, Sabtu (25/5/2019).
"TMMIN membuat divisi khusus yang bertugas mencari pasar-pasar tujuan ekspor baru sebagai upaya dalam menjawab tantangan tersebut," tutupnya dalam siaran resmi TMMIN.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR