Otomotifnet.com - Toyota All New Rush tidak cuma dipasarkan ke pasar domestik, namun juga diekspor oleh Toyota ke negara-negara lain.
Bahkan Low Sport Utillity Vehicle (LSUV) ini jadi model kedua terbanyak yang diekspor Toyota secara utuh (CBU).
Menurut data yang dikirimkan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), sepanjang Januari hingga April 2019 All New Rush mencatatkan volume ekspor sebesar 12.600 unit.
Secara tidak langsung Rush berkontribusi sebesar 20 persen dari total volume ekspor yang tercatat sebanyak 61.600 unit.
(Baca Juga: Segmen LMPV Bersaing Ketat, Suzuki Incar 15 Persen Market Share Lewat Ertiga)
Angka tersebut juga lebih banyak ketimbang saudaranya yang juga dieskpor secara utuh oleh Toyota yakni New Avanza.
Low-MPV terlaris di Indonesia itu hanya catatkan volume ekspor sebesar 8.400 unit.
Sedangkan untuk ekspor terbesar Toyota masih dipegang oleh Fortuner, dengan volume 14.400 unit atau berkontribusi sebesar 23 persen dari total volume ekspor.
Sebagai informasi, saat ini kondisi performa ekspor otomotif nasional tengah tertekan, tak terkecuali Toyota yang juga terkena dampaknya.
(Baca Juga: Fortuner Masih Jawara di Luar Negeri, Meski Angka Ekspor Toyota Turun)
Bahkan merek asal Jepang itu mengalami penurunan ekspor sebesar 6 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018 lalu dengan jumlah 65.700 unit.
Bob Azzam, selaku Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN mengungkapkan, hal ini dikarenakan kondisi perekonomian di negara destinasi tujuan ekspor.
Terutama di kawasan Timur Tengah dan Filipina.
Meski begitu pihaknya masih optimis bahwa pertumbuhan di atas 5 persen hingga akhir tahun 2019 dapat dipenuhi.
(Baca Juga: Toyota Calya, Daihatsu Sigra, Datsun GO+ Seken, Incaran Sopir Taksi Online, Mulai Rp 90 Jutaan)
Maka dari itu, pihaknya berencana untuk mengekspansi ekspor ke beberapa negara tujuan ekspor baru di pertengahan tahun 2019 ini.
Salah satunya adalah kawasan Amerika Tengah dan adanya permintaaan fleet order dari negara-negara Timur Tengah.
"Persaingan yang semakin sengit, ditambah dengan kondisi ekonomi global yang kurang stabil, membuat kami harus semakin proaktif dalam meningkatkan performa ekspor, tidak hanya menunggu order dari prinsipal," tutur Bob Azzam, Sabtu (25/5/2019).
"TMMIN membuat divisi khusus yang bertugas mencari pasar-pasar tujuan ekspor baru sebagai upaya dalam menjawab tantangan tersebut," tutupnya dalam siaran resmi TMMIN.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR