Otomotifnet.com - Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta mengumumkan, ibu kota yang dipimpinnya bakal menggelar ajang Formula E.
Ia menyebut, event skala international itu digelar tahun depan.
“Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di tahun 2020,” tulis Anies yang dikutip dari akun Instagram miliknya, @aniesbaswedan.
Secara kepopuleran, Formula E memang belum setenar Formula 1 di Indonesia.
Kedua ajang itu meski sama merupakan kejuaraan single-seater, tapi tentu ada beberapa perbedaannya.
(Baca Juga: Jakarta Siap Gelar Balap Mobil Formula, Negosiasi Gubernur Sukses, Dimulai Tahun 2020)
1. Mobilnya Pakai Mesin Listrik
Tidak seperti F1 yang sejak tahun 2014 memakai mesin hybrid, Formula E sudah memakai full listrik sejak awal berdiri.
Dilansir dari fiaformulae.com, situs resmi Formula E, mesin listrik-nya memiliki tenaga maksimal sekitar 335 Dk!
Hasilnya, untuk berakselerasi dari 0-100 km/jam, hanya butuh waktu kurang dari 3 detik, serta top speednya mencapai 280 km/jam.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR