Otomotifnet.com - Salah satu petinggi dari Nissan Motor Company Ltd (NMC) kembali dipecat.
Yakni Hiroto Saikawa, Chief Executive Officer (CEO) NMC dipaksa lengser.
Ia diduda terlibat kasus gaji yang 'tak layak' untuk Dirinya sendiri.
Saikawa dituduh menerima gaji overpaid atau terlampau banyak.
(Baca Juga: Mantan Bos Nissan-Renault-Mitsubishi Ditangkap Lagi, Tersandung Kasus Baru)
Melansir dari Bloomberg.com, gaji yang Ia terima dalam bentuk saham yang bermodus bonus sebesar 90 juta Yen atau setara Rp 11,8 miliar.
Hal tersebut buntut kekisruhan yang ada di dalam perusahaan otomotif asal Jepang ini setelah ditangkapnya President Nissan, Carlos Ghosn beberapa waktu lalu.
Saikawa merupakan CEO yang ditunjuk langsung oleh Ghosn dan kabarnya akan resmi keluar mulai 16 September 2019.
Dengan lengsernya Saikawa dari kursi CEO, maka kepemimpinan Nissan untuk sementara waktu akan dipegang oleh Chief Operating Officer (COO) nya saat ini, Yasuhiro Yamauchi.
Namun jabatan yang dipegang Yamauchi tersebut hanya sebagai PLT (pelaksana tugas) saja.
Chairman Nissan saat ini, Yasushi Kimura mengatakan Nissan dalam waktu dekat akan mencari CEO 'full-time' sebagai pengganti Saikawa sampai akhir Oktober nanti.
Ke depannya calon mantan CEO Nissan ini akan diberondong interogasi dan tekanan terkait skandalnya yang melibatkan sejumlah petinggi Nissan lainnya.
Akankah gonjang-ganjing korupsi di tubuh Nissan mempengaruhi produksi dan penjualannya?
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR