Otomotifnet.com - Kepala mekanik Valentino Rossi yang sebelumnya Silvano Galbusera akan digantikan Davide Munoz di MotoGP 2020 mendatang.
Tapi seiring dengan kabar tersebut banyak yang meragukan calon kepala mekaik baru satu ini.
Valentino Rossi sendiri memang tidak menampik bahwa orang pilihannya itu masih minim pengalaman di MotoGP.
Tapi ada alasan kuat kenapa pembalap sekelas Rossi mau mekanik yang baru berusia 41 tahun itu.
(Baca Juga: Johann Zarco Bahagia, Ditunjuk Jadi Pembalap Honda Untuk MotoGP 2019!)
"Dia memang tidak punya pengalaman di MotoGP, tapi dia masih muda dan punya ide-ide bagus, aku kenal dekat dengannya," kata Valentino Rossi mengungkap alasannya memakai Davide Munoz, seperti dilansir dari Speedweek.com.
"Aku selalu memantau Sky Racing Team VR46 dengan sangat dekat. Aku suka gaya kalemnya dan bagaimana dia mengatasi masalah," tegasnya.
Sebenarnya, tidak 100% benar jika Munoz dianggap kurang berpengalaman di kelas utama.
Munoz punya pengalaman banyak di MotoGP, meski bukan sebagai kepala mekanik.
(Baca Juga: Alex Rins Datang ke Markas Suzuki di Jepang, Pamer Trofi Juara MotoGP Inggris)
Tahun pertamanya di ajang ini adalah di tahun 1997, bersama tim Pons Honda.
"Saat itu, Carlos Checa dan Alberto Puig adalah pembalapnya, itulah awal karirku sebagai mekanik di sini," kata pria asal Catalunya ini.
"Setelah itu aku dengan Derbi selama 4 tahun dan bergabung di kelas 250 cc dengan Toni Elias ketika dia di Aprilia bersama Aspar. Lalu saat Toni ke Honda aku bersamanya. Ketika dia ke kelas MotoGP di 2005, aku bertahan di kelas 250 cc, aku bersama Honda selama bertahun-tahun, bersama tim-nya Puig," tegasnya.
Saat di Derbi, Munoz juga bekerja bersama Jorge Lorenzo di 2002 saat juara dunia 5 kali tersebut memulai debutnya di ajang balap GP.
(Baca Juga: Jorge Lorenzo Sebut Ada Yang Baru di Motornya, MotoGP Jepang Jadi Ajang Pembuktian)
"Tahun pertamaku sebagai kepala mekanik ada bersama Raffaele De Rosa di kelas 250 cc (2009), itu adalah tahun debut pertama De Rosa di kelas 250 cc dan dia langsung jadi rookie of the year," ungkap Munoz.
Dan di 2018, Munoz berhasil membawa Francesco Bagnaia, murid Valentino Rossi, menjadi juara Moto2.
Francesco Bagnaia sendiri sangat mendukung pilihan The Doctor.
"Yang bisa kubilang, dia (Rossi) tidak akan punya keputusan lebih baik dari itu," kata Bagnaia.
"Aku sangat bagus bersama David, kami memenangkan banyak hal tahun lalu. Di akhir musim, aku tidak bisa bilang apapun kepadanya. Dia tahu semua yang harus dilakukan dengan motor," imbuhnya.
"Dia juga sangat bagus dalam hubungan dengan orang lain, dia tahu bagaimana mengatasi orang. Dan dia akan jadi kepala mekanik hebat, dia pantas berada di sana tahun depan," tegasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR