Otomotifnet.com - Salah satu motor yang mengundang decak kagum di awal 2019 ini tentu saja Yamaha MT-15.
Desainnya khas keluarga MT, terlihat padat, sangar dan berotot.
Mukanya pun garang mirip autobots di film Transformer.
Menariknya, sasis, kaki-kaki, mesin dan fitur yang diusung merupakan turunan Yamaha R15, yang jadi terbaik di kelasnya.
(Baca Juga: Yamaha MT-15 Kaki Makin Berotot, Dua Cakram di Depan, Knalpot dari R1M)
Penasaran dong dengan impresi berkendara, performa dan konsumsi bensin dari naked bike yang kini dijual Rp 35,335 juta OTR Jakarta ini.
Yuk simak ulasannya! Tim OTOMOTIF
Riding Position & Handling
Posisi duduk yang ditawarkan MT-15 khas naked bike seperti halnya KTM Duke, cenderung condong ke depan dan membuat pengendara terlihat gagah dan agresif karena tangan dan dada dipaksa membuka.
Hal itu didapat karena setangnya lebar dan ujungnya lurus, dikombinasi jok agak tinggi (810 mm), posisi footstep juga tinggi dan agak mundur mirip R15.
Desain ujung tangkinya ramping, sehigga ketika riding kaki tidak mengangkang, juga membuat kedua kaki pengendara berpostur 173 cm 64 kg mudah menapak saat berhenti.
Joknya lumayan tipis kendati busanya cukup empuk. Joknya pendek, buat berboncengan jadi sangat ngepas.
Dengan setang lebar, memang sedikit mengurangi kelincahan kala membelah kemacetan Jakarta, tapi mengarahkan roda depan jadi lebih ringan kendati ukuran bannya cukup lebar, 110/70-17 membalut pelek 2,75x17 yang setara R25!
Handlingnya tergolong sangat ringan karena bobot hanya 133 kg, diarahkan juga sangat nurut dan stabil.
(Baca Juga: Yamaha MT-125 Eropa Identik MT-15 di Indonesia, Komponen Ini yang Berbeda!)
Hal ini tentu efek komposisi sasis deltabox yang karakternya cukup lentur, dipadu upside down 37 mm dan lengan ayun aluminium yang karakternya cenderung kaku.
Karakter kedua suspensinya yang cenderung kaku dan agak keras, membuat momen membelok sampai footstep menggasak aspal motor jadi tetap diam, yang kendati saat pemakaian harian jarang terjadi karena posisi pijakan sangat tinggi.
Efek negatifnya tentu saat melibas jalan rusak, guncangan begitu terasa di setang dan jok.
Namun itu kalau jalan sendirian, jika berboncengan empuknya jadi pas.
Sayang kedua suspensi tanpa setelan preload, jadi tak bisa disetel saat mau sendirian atau berboncengan.
Performa
Mesinnya persis milik R15, 155 cc SOHC 4 katup ditambah VVA, berpendingin cairan dengan transmisi 6 percepatan.
Karakternya juga persis R15, bisa dibilang istimewa. Kenapa?
Istimewa karena mesin ini khas square (58 x 58,7 mm) yang cenderung punya torsi dan tenaga merata, namun karena ada VVA dengan 2 durasi kem yang berbeda, membuat power band jadi lebih luas, tenaga di putaran atasnya juga kuat.
(Baca Juga: Yamaha MT-25 Makin Garang Bermuka MT-15, Part Hedon di Sana-Sini)
Dengan karakter begitu, buat harian jadi nyaman dan kalau sesekali ingin ngebut putar gas sampai mentok juga menyenangkan.
Nyaman karena respon motor sesuai dengan bukaan gas, apalagi jika buka gasnya santai.
Dan buat harian putaran mesin main di kisaran 3-6 ribu rpm pun lebih dari cukup. Makanya saat harian VVA jarang bekerja.
Menyenangkan pula saat butuh kecepatan tinggi, terutama di atas 7.000 rpm ketika VVA bekerja, dorongan tenaganya terasa berisi sampai limiter di 11.200 rpm.
Tinggi juga ya? bandingkan dengan Honda CB150R yang mentok 10.800 rpm.
Yang dirasakan saat di jalan sejak pertama pemakaian, juga jelas terpampang dari grafik hasil dyno.
Torsinya sejak putaran bawah, di 4.000 rpm saat pengujian, langsung ada di kisaran 12 Nm!
Itu merata dan baru menurun setelah sekitar 8.000 rpm. Tenaganya apalagi, naik linear lalu mendatar di 10.000 rpm dan baru turun saat kena limiter.
(Baca Juga: Yamaha Xabre Digantikan MT-15, Stok Masih Dijual, Selisih Harga Keduanya Rp 5 Juta!)
Tenaga dan torsi di rodanya pun besar, maksimal 16,20 dk di 10.050 rpm dan 12,83 Nm di 7.800 rpm.
Dengan performa mesin yang powerful, wajar pula jika akselerasinya yang dites pakai Racelogic termasuk sangat cepat untuk naked bike kelas 150 cc.
0-100 km/jam diraih cuma 10,7 detik, lalu jarak 0-201 meter hanya 10,6 detik. Data lengkap ada di tabel.
Namun top speed ternyata biasa saja, di spidometer mentok 132 km/jam. Padahal R15 149 km/jam, rasanya faktor aerodinamika berpengaruh.
Yang jadi catatan, ketika di kemacetan embusan udara dari extra fan radiator yang bekerja membuat kaki kanan terasa hangat, yang kiri enggak terasa.
Lalu saat akselerasi, suara mesinnya terdengar ngretek.
Fitur & Teknologi
Bicara fitur dan teknologi, MT-15 ini paling lengkap.
Sebut saja lampu LED, suspensi upside down dan lengan ayun aluminium, sasis deltabox, katup dengan VVA, spidometer digital, ban tubeless, forged piston & DiAsil cylinder, assist & slipper clutch.
(Baca Juga: Yamaha Xabre Digusur MT-15, Produksi Berhenti, Harga Bekasnya Mulai Rp 13 Jutaan!)
Banyak yang tanya, pancaran lampu utamanya LED proyektor bagaimana?
Ternyata yang lampu dekat biasa saja, kurang terang terutama saat berkendara di bawah hujan.
Sedang lampu jauhnya cukup mantap, sorotnya lebih terang, jauh dan fokus.
Panel spidometernya juga mantap, selain full digital dan negative display, info utama yaitu takometer, spidometer dan gear position disajikan dengan ukuran besar, jadi mudah dipantau di segala kecepatan.
Bahkan di bawah terik matahari pun tetap jelas, karena warna putih bar atau angkanya justru makin berpendar saat kena sinar, dan sudutnya pas ke mata.
Untuk info yang disajikan sangatlah lengkap, ada shift light di sisi atas, takometer, gear position, speedmeter, fuelmeter, odometer, tripmeter 1 & 2, trip F, jam, konsumsi bensin rata-rata dan current, kecepatan rata-rata dan info lampu-lampu.
Yang juga sangat dirasakan manfaatnya saat berkendara tentu fitur assist & slipper clutch.
Handel koplingnya jadi enteng banget namun saat akselerasi tidak bikin slip.
Ketika deselerasi spontan ban belakang pun tak mudah mengunci sesaat.
Sementara itu handel rem depan ternyata posisinya kejauhan, hanya satu ruas jari telunjuk dan tengah yang bisa menjangkaunya.
Seandainya lebih dekat atau ada setelan sih akan lebih enak. Kalau kinerjanya sih pakem banget.
Lainnya, ternyata putaran gasnya enteng banget, padahal model push & pull atau 2 kabel, jadinya saat kecepatan tinggi dan kena guncangan, secara tak sadar bukaan gas juga bisa berubah makin besar atau kecil.
Konsumsi Bensin
Dengan karakter torsi dan tenaga merata, membuat berkendara pakai MT-15 jarak buka gas dalam-dalam, sehingga hasilnya konsumsi bensin termasuk sangat efisien, rata-rata tertera 42,3 km/liter.
Itu dipakai dalam berbagai kondisi, jalan satai, macet-macetan dan gas pol saat jalan kosong.
Kesimpulan
Yamaha MT-15 menawarkan sebuah naked bike dengan desain paling menarik saat ini, yang didukung mesin powerful dan irit bensin, juga dibekali fitur yang paling komplit, namun semua itu harus ditebus dengan harga paling mahal di kelasnya.
Data spesifikasi:
Tipe mesin: Liquid cooled, 4-Stroke, SOHC, 4 Valves, VVA
Diameter x Langkah: 58,0 x 58,7 mm
Perbandingan kompresi: 11,6:1
Daya maksimum: 19 dk (14,2 kW)/10.000 rpm
Torsi maksimum: 14,7 Nm/8.500 rpm
Sistem starter: elektrik starter
Sistem pelumasan: basah
Kapasitas oli mesin: Total = 1,50 L ; Berkala = 0,85 L ; Ganti Filter oli = 0,95 L
Sistem bahan bakar: Fuel Injection
Volume Silinder: 155 cc
Tipe Kopling: Wet Type Multi-Plate Clutch; Assist & Slipper Clutch
Tipe Transmisi: Manual
Pola Pengoperasian Transmisi: 1-N-2-3-4-5-6
P x L x T: 1.965 X 800 X 1.065 mm
Jarak sumbu roda: 1.335 mm
Jarak terendah ke tanah: 155 mm
Tinggi tempat duduk : 810 mm
Berat Isi: 133 kg
Kapasitas tangki besin: 10,4 Liter
Tipe rangka: Deltabox
Suspensi depan: Telescopic Form ( Inverted )
Suspensi belakang: Link Monoshock
Ban depan: 110/70-17M/C (54S)
Ban belakang: 140/70-17M/C (66S)
Rem depan: Disc Brake
Rem belakang: Disc Brake
Sistem pengapian: CDI/Transistor
Battery: YTZ4V
Tipe Busi: MR8E9
Data tes:
0-60 km/j: 3,5 detik
0-80 km/j: 6,2 detik
0-100 km/j: 10,7 detik
0-100 m: 6,7 detik (@82,7 km/j)
0-201 m: 10,6 detik (@99,6 km/j)
0-402 m: 17,3 detik (@114,3 km/j)
Top speed di spidometer: 132 km/j
Top speed di Racelogic: 123,3 km/j
Konsumsi bensin: 42,3 km/liter
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR