Otomotifnet.com - Ojek online bisa dibilang sangat membantu masyarakat.
Saking ramainya, kini ojek online (ojol) sudah merambah dengan cepat ke seluruh pelosok Nusantara.
Di perkotaan, terutama di Jakarta ojek online malah menjadi masalah sosial baru.
Pada satu sisi memberikan kemudahan publik mendapatkan transportasi cepat sampai tujuan.
(Baca Juga: Bos GoJek Bakal Jadi Menteri, Pengojek Online Menolak, Minta Tuntaskan 'Problem' Kesejahteraan)
Namun di lain hal sudah menimbulkan banyak persoalan, seperti parkir di sembarang tempat (termasuk di atas trotoar), menerobos palang pintu perlintasan KA, pegang telpon genggam di atas motor berjalan, beroperasi di atas trotoar, ditegur aparat hukum jika melanggar cenderung melawan dan bertindak kasar.
Menanggapi hal ini, Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan, hingga sekarang angka pasti jumlah pengemudi ojol hanya Tuhan dan aplikator yang tahu.
"Pemerintah pun tidak tahu berapa jumlah pastinya. Bagaimana pemerintah mau mengatur, membina dan mengawasi, jika jumlah angka pasti saja tidak diketahui hingga sekarang," kata Djoko di Jakarta (9/11).
Djoko mengaku, pemerintah cenderung mendukung karena dianggap dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi warganya.
(Baca Juga: SIM Model Baru Meluncur, Mitra Gojek Pertama Memiliki, Kolaborasi Sama Go-Pay?)
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR