Otomotifnet.com - Anti-lock Braking System (ABS) jadi salah satu fitur keamanan kelas premium pada motor, bisa dikatakan hanya motor-motor yang harganya di atas Rp 20 jutaan lah yang dibekali fitur ini.
Maklum, sistem ABS butuh komponen yang tak sedikit dan tidak murah, yang fungsinya untuk mencegah roda terkunci saat melakukan pengereman mendadak atau di jalan licin.
Sehingga bisa mencegah kemungkinan terjatuh karena roda hilang traksi.
Pada sistem ABS ada beberapa komponen, mulai dari rotor yang di roda, sensor yang membaca putaran rotor, lalu ada modulator/hydraulic yang di dalamnya juga terdapat ECU ABS.
(Baca Juga: Honda ADV150 ABS Bekas Melebihi Harga Baru, Ditawarin Nyaris Rp 41 Juta!)
Tentu juga ada kabel yang menghubungkan sensor dan ECU. Sisanya tentu komponen rem seperti motor non-ABS, yaitu master rem, kaliper dan selang.
Cara kerjanya, ECU dari ABS akan selalu membaca putaran roda pakai sensor, jika terbaca roda berhenti atau terkunci.
Maka modulator ABS akan mengurangi tekanan minyak rem secara simultan dan jedanya sangat cepat ke kaliper, sehingga roda akan kembali berputar untuk mencegah roda terkunci sehingga hilang traksi.
Mengenali sebuah sistem ABS bekerja normal, sangat mudah.
Yaitu jika kontak diputar ke on maka lambang ABS menyala, lalu jika sudah jalan 10 km/jam lambang itu mati, maka berarti ABS normal.
Tapi jika lambang ABS tetap menyala, artinya abnormal.
Apabila sampai terjadi malfunction pada ABS maka jangan panik.
“Nantinya indikator ABS akan menyala dan akan ada jumlah kedipan mirip PGM-FI. Meski begitu motor masih dapat dikendarai normal,"
"Rem juga masih berfungsi tapi seperti sistem standar tanpa ABS,” urai Endro Sutarno, Technical Service Division, PT. Astra Honda Motor (AHM).
Lalu apakah sistem ABS ini butuh perawatan agar tak mengalami kerusakan?
“Untuk ABS sebenarnya tidak ada perawatan khusus, sama saja seperti perawatan rem biasa. Paling hanya perlu perhatikan minyak rem yang perlu dikuras tiap 2 tahun atau 24.000 km,"
"ini karena seiring berjalannya waktu kualitas minyak rem akan berkurang,” sebut salah satu Tim Service Training PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang namanya enggan ditulis. Takut terkenal katanya!
CEK FISIK
Jika indikator ABS terus menyala, cara mudahnya untuk memastikan bisa dilihat menggunakan diagnostic tools, masing-masing pabrikan memiliki alat ini.
“Bisa juga dicek secara fisik. Bisa jadi rotor bengkok atau kabel speed sensor dimakan tikus, kalau keduanya aman kemungkinan ada pada hydraulic-nya,” sambungnya.
Bahkan ternyata penggunaan brake pad pun bisa merusak fitur ABS ini.
“Kemungkinan karena menggunakan pad assy no original dan pemakaian yang berlebihan sampai tinggal pelat besinya saja,” Eddy Yulianto, Chief Mechanic Kawasaki Super Sukses Motor, Fatmawati, Jaksel.
Hydraulic letaknya berada di balik bodi, kenapa bisa sampai rusak?
“Penyebabnya karena masuk air yang rembes dari kabel soketnya, apabila modul ABS rusak ditandai lampu indikator ABS terus menyala,"
"Selama ini baru nemuin kasus ini di Yamaha NMAX dan Kawasaki ER-6n,” sebut Sugiarto, owner Angkasa Jaya Motor, Jl. Sumur Batu Raya No.55A/dhl 415, Kemayoran, Jakpus.
COATING MODUL ABS
Hydraulic ABS harganya cukup mahal, misal milik NMAX jika melihat di part katalognya dibanderol Rp 5,250 juta, sedang Aerox 155 Rp 3,280 juta, sedangkan untuk Honda PCX berada di kisaran Rp 2-2,5 juta.
Oleh karena itu, pemakai motor dengan fitur ABS perlu melakukan pencegahan agar modul ABS atau hydraulic ABS tidak rusak.
“Usahakan saat mencuci pakai steam agar tidak menyemprot bagian dekat modul ABS, misal untuk NMAX yang ada di bawah spidometer."
"Kalau sampai masuk air dan rembes ke dalam bisa fatal karena komponen di dalam modul tersebut akan berkarat dan rusak,” rinci Sugiarto.
Sugiarto pun menyediakan jasa pencegahan agar hydraulic terhindar dari kerusakan.
“Kami bisa melakukan coating modul ABS. Modul akan dicor silicon rubber supaya modul ABS menjadi waterproof. Modul ABS tidak akan rusak meskipun motor terendam banjir,” jelas pria ramah ini.
Biaya untuk pengecoran modul ini Rp 500 ribu saja.
“Itu kalau bawa modulnya saja. Kalau dengan jasa bongkar pasang tambah Rp 150 ribu. Lama pengerjaan bisa sampai 7 jam karena menunggu proses pengeringan,” tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR