Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tol Layang Jakarta-Cikampek Dikerjakan Hanya 7-8 Jam Sehari? Ada Cerita di Balik Ini

Harryt MR - Rabu, 11 Desember 2019 | 10:25 WIB
Tol Layang Jakarta-Cikampek Dikerjakan Hanya 7-8 Jam Sehari? Ada Cerita di Balik Ini
Kementrian PUPR
Tol Layang Jakarta-Cikampek Dikerjakan Hanya 7-8 Jam Sehari? Ada Cerita di Balik Ini

Otomotifnet.com - Jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) punya cerita di balik proses konstruksinya. Salah satunya, dikerjakan hanya 7-8 jam sehari.

Hal ini dikisahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Jalan tol layang terpanjang di Indonesia ini, dibangun dengan banyak tantangan.

"Lalu lintas (traffic) padat 200 ribu per hari, sehingga membutuhkan kehati-hatian tinggi. Waktu pengerjaan (window times) nya hanya dari jam 10 malam-5 pagi. Sabtu-Minggu, hari raya libur," ungkap Menteri Basuki.

Ditambah lagi, Menteri Basuki melanjutkan, ada dua proyek lain secara bersamaan yakni kereta cepat dan LRT.

"Sehingga membutuhkan banyak koordinasi hampir setiap minggu rapat," tuturnya seusai meninjau kesiapan tol layang Japek (10/12).

Menteri Basuki mengatakan, meski dari aspek struktur tol layang Japek mampu untuk menahan kendaraan bertonase besar, namun akan dilakukan pembatasan kendaraan dimana yang boleh melintas hanya kendaraan bertonase ringan Golongan I dan II .

Hal tersebut terkait manajemen lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan akibat perlambatan kendaraan bertonase besar saat menanjak masuk jalan tol layang Japek.

"Untuk itu akan dipasang portal batas ketinggian sehingga kendaraan bertonase besar tidak bisa masuk, dan akan dilengkapi 113 kamera yang dipasang oleh Jasa Marga untuk keamanan," sambung Menteri Basuki.

Sementara itu Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono, berharap jalan tol layang tersebut dapat mengurangi kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga sekitar 30%.

"Kendaraan golongan I pribadi diharapkan dapat beralih ke atas sehingga mengurangi kepadatan di bawah," ujar Djoko.

Djoko menambahkan tol layang Japek dilengkapi 8 akses jalur darurat yang terhubung dengan setiap simpang susun (interchange) di jalur eksisting.

"Tujuannya agar ketika ada kondisi darurat bisa segera ada akses evakuasi lewat interchange yang dilengkapi tangga ke bawah. Delapan titik tersebut ada di KM 13, 17, 21, 24, 28, 31, 36 dan 38," bebernya.

Jalan tol layang Japek berdiri di sebagian ruas tol Japek eksisting, membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500).

Konsesi pengoperasian dipegang oleh PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC), yang merupakan anak usaha dari PT. Jasa Marga.

Proyek pembangunan digarap dengan skema joint operation, antara kontraktor PT Waskita Karya, bersama PT Acset Indonusa. Dengan biaya konstruksi sebesar Rp 11,69 triliun.

Jalan tol ini memiliki 9 zona konstruksi yakni, zona I Cikunir–Bekasi Barat sepanjang 2,94 km, zona II Bekasi Barat–Bekasi Timur 3,42 km, zona III Bekasi Timur–Tambun 4,40 km, zona IV Tambun–Cibitung 3,30 km.

Dilanjut zona V Cibitung–Cikarang Utama 4,66 km, zona VI Cikarang Utama–Cikarang Barat 1,96 km, zona VII Cikarang Barat–Cibatu 3,11 km, zona VIII Cibatu–Cikarang Timur 3,00 km, dan zona IX Cikarang Timur–Karawang Barat 9,58 km.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa