Otomotifnet.com - Meluncur dalam Tokyo Motor Show 2019 lalu, Toyota Raize langsung jadi idola baru banyak orang.
Bayangkan saja, baru meluncur pada November 2019, SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) untuk Raize di Jepang telah mencapai sekitar 30.000 unit.
"Raize di Jepang responnya sangat bagus, saya satu atau dua minggu ke Jepang, informasi di sana, inden untuk Raize hingga 6 bulan. SPK yang sudah masuk sekitar 30.000-an kalau saya gak salah," kata Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Namun kesuksesan Raize di Jepang tak lantas membuat TAM buru-buru memasukan produk ini ke Indonesia.
(Baca Juga: Toyota Prius PHEV Belum Dilaunching, Mau Dibeli Borongan, Jadi Taksi?)
Menurut Anton, pihaknya kini masih melakukan study untuk mempelajari kemungkinan Raize masuk ke Tanah Air.
"Sabar, kami masih study dulu ya," jelas Anton saat ditanya apakah Raize akan mengaspal di Indonesia tahun depan.
Soal kurang populernya mesin 1.000 cc turbo yang diusung Raize, Anton mengatakan hal itu bukanlah suatu masalah.
Baginya, konsumen cenderung lebih melihat ke arah harga, packaging, dan parameter lainnya dalam membeli mobil.
"Sebenarnya dari sisi customer, yang (dilihat) pasti pertama dari sisi harga, kemudian packagingnya, kemudian powernya, fuel consumptionya. Saya rasa masalah cc itu hanya term dari kami sebagai maker," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR