Otomotifnet.com - Aksi cornering pembalap MotoGP terbilang ekstrem, karena tak jarang siku tangan sampai menempel aspal.
Tujuannya tentu agar motor bisa melahap tikungan dengan cepat dan aman.
Lantas kenapa motor harus dimiringkan agar bisa menikung tajam?
Proses menikung adalah sebuah gerak melingkar, jadi ada gaya sentripetal yang menarik motor ke dalam pusat tikungan/pusat lingkaran.
(Baca Juga: Sepele Tapi Penting, Ini Cara Menikung dan Mengerem Motor di Jalan Basah)
Dalam hal ini, gaya sentripetal MotoGP adalah gaya gesek antara ban dan aspal.
Dan ada gaya sentrifugal yang melawan gaya sentripetal.
Gaya sentrifugal itu yang bikin motor keluar dari jalur kalau tidak miring saat menikung.
Sedangkan gaya sentrifugal itu pusat tarikannya berada di titik berat alias centre of gravity dari motor.
Simpelnya, proses miring itu adalah cara untuk melawan gaya sentrifugal dengan mengubah titik berat motor.
Semakin miring, semakin dekat titik berat motor ke pusat tikungan/pusat lingkaran.
Ada teknik khusus yang memang dikuasai pembalap MotoGP untuk memiringkan motornya saat menikung.
Langkah pertama, lakukan countersteering, misalnya saja ingin menikung ke kanan, maka arahkan setang ke arah kiri dengan cepat agar motor bisa miring ke arah kanan.
(Baca Juga: Sokbreker Depan Motor Seirama Saat Direm, Cornering Stabil Berkat Alat Ini)
Saat mengarahkan setang ke kiri, motor akan miring ke kanan untuk melawan arah gaya sentrifugal yang menarik motor ke arah kiri.
Langkah ini dilakukan berbarengan dengan memindahkan titik berat pembalap ke kanan.
Untuk MotoGP, langkah awal ini harus dilakukan dengan sangat cepat, pembalap MotoGP sudah ahli.
Jangan sampai malah kena high side crash duluan.
Langkah kedua, menyempurnakannya dengan mengubah arah setang ke kanan.
Motor akan semakin miring saat di dalam tikungan.
Setelah keluar tikungan tinggal membalikkan setang lurus dan badan pembalap ke tengah lagi deh.
Tapi jangan coba-coba ini di jalanan umum, bahaya!
(Baca Juga: Cornering Mahal Nih, Ini Gaya Marc Marquez Rebah Di Pegunungan Jepang)
Ini teknik yang memang sudah dikuasai pembalap profesional MotoGP.
Dan tingkat kemiringan saat membelok ini tergantung dari banyak faktor.
Misalnya saja radius tikungan, kecepatan motor, dan juga kekuatan grip antara ban dan aspal.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR