Otomotifnet.com - Peter Jacob, pemilik bengkel modifikasi Jacobson terkenal bikin gaya modifikasi yang unik, Mitsubishi Kuda GLS 1999 ini salah satu karyanya.
Mobil operasional, buat wara-wiri, tapi gayanya dibikin nyeleneh. Sosok Mitsubishi Kudanya ia bikin lebih ‘liar’.
“Konsepnya ala film Mad Max dengan efek bodi karat. Padahal bukan karat beneran loh," kekeh Peter.
Bodi mobil aslinya warna silver, namun oleh Peter diberi efek karat atau rusty dengan memberikan semburat warna coklat candy tone di bagian-bagian nat atau lekukan.
Efek yang didapat, di bagian nat atau lekukan terkesan catnya tipis dan memudar, terlihat besi yang karat. Padahal hanya efek saja.
Kadung nyeleh, soal kaki-kaki juga dibikin tak biasa. Spakbor dicoak, dibuat lingkar yang lebih besar, biasa disebut radius.
Kini lingkar fender ukurannya lebih besar 6 cm.
Lantas kemudian ia jejalkan ban tapak kasar Simex Jungle Trekker ukuran gambot M/T 34 inci, yang membalut pelek copotan Mercedes-Benz SLK. Jadinya terlihat makin sangar.
Agar terlihat jangkung, pernya diganjal karet 2,5 cm. Biar tidak terlalu limbung, dipasangkan beberapa stabilizer.
Sokbreker keempat roda dipercayakan merek Koni.
Suspensi belakang yang menggunakan per daun, ditambahi konstruksi arm tambahan dengan per keong.
"Per keong bikin bodi lebih tinggi, tapi lebih empuk," katanya. Wow!
"Supaya enggak gampang oleng, wheel tread atau jarak pijaknya juga dibikin lebar dengan tambahan adaptor 5 cm," kata Peter.
Sistem pengeremannya masih standar namun piringan rem depan dibikin model slot.
Bagian mesin juga kena ubahan.
"Mesin di-porting polish, setang piston dibikin lubang agar lebih enteng, putaran mesin dibikin naik jadi 5.500 rpm," terang Peter.
Ubahan di mesin dioptimalkan agar lebih gesit walau menggunakan ban gambot.
Bagian perwajahan depan dibikin sangar. Bumper custom, dengan coakan untuk cover lampu.
Kap mesin dilubangi dan ada tambahan lampu LED di bagian bawah headlamp.
Panel Surya
Salah satu hal unik lainnya ada di bagian atapnya. Ada lempengan panel surya yang dipasangkan di bagian atapnya.
Panel surya ini mengubah energi matahari menjadi listrik. Listrik kemudian disimpan dalam aki.
"Tegangannya langsung 12 volt, ada charge controller juga, menjaga agar aki tidak kelebihan (over charger) dan kehabisan tegangan (under charger) dengan begitu maka umur dari battery bertambah lama," jelas Peter.
Karena mesin sudah kompresi tinggi, suara mesin agak berisik, asap lebih hitam, makanya dibikin pipa ke atas," kekehnya.
Interior
Lantaran mobil operasional untuk bawa perlengkapan bengkel, kabin belakang dibiarkan kosong.
Di bagian depan, setir diganti pakai punya Mitsubishi Galant ‘Lele’, lantas joknya dipakai milik Mitsubishi Outlander.
Di bagian penumpang, ada tambahan panel penutup dasbor kiri yang menggunakan copotan dari Toyota Starlet.
Ada yang unik di bagian kabin. Memanfaatkan barang bekas, casing handycam underwater, dilubangi jadi cup holder.
Beberapa peranti audio, ditaruh di posisi yang tak biasa. tweeter dipasang di pintu, power amplifier dipasang di plafon.
“Karena mesinnya berisik, posisi sumber suara lebih didekatkan ke telinga,” kekeh Peter.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR