Otomotifnet.com - Minyak sawit sebagai bahan dasar minyak goreng bisa diubah jadi bensin dengan oktan number di atas Pertamax Racing!
Artinya ini penemuan luar biasa, karena Pertamax Racing dari Pertamina punya RON atau oktan number hanya 105.
Sementara olahan minyak sawit jika sudah menjadi bensin, bernama Biogasoline atau Bio Bensin oktan numbernya jadi 110!
Jauh di atas bensin yang dijual PT Pertamina (Persero) seperti Pertamax Turbo yang hanya RON 98 dan Pertamax biasa hanya RON 95.
(Baca Juga: Punya Kebun Sawit Luas, Indonesia Bisa Bikin 'Bensin' Buat Mobil dan Motor )
Penasaran bagaimana cara mengolah minyak sawit menjadi bensin beroktan 110?
I Gusti Ngurah Makertihartha, Doktor bidang Kimia dan Peneliti Energi Terbarukan Institut Teknologi Bandung (ITB) menjelaskan.
Menurut Ngurah Makertihartha, minyak sawit mesti dipompa ke dalam tabung reaksi, bertemu dengan katalis dengan kode BIPN 308-1T.
Campuran itu akan memicu reaksi kimia perengkahan (cracking).
Output yang dihasilkan adalah biogasoline alias bensin nabati yang memiliki kandungan oktan (research octane number: RON) hingga 110.
"Ketika ini dicampurkan bensin kelas Premium, derajatnya akan naik menjadi Pertamax Turbo," jelas Makertihartha.
Lebih rasional jika diubah dengan oktan sampai Pertamax Turbo, sebab kalau menjual bensin dengan RON 110 yang kebanyakan untuk mesin rasio tinggi seperti motor balap.
Selain jauh lebih mahal daripada bensin biasa, mesin kendaraan atau motor sekarang dibuat cocok dengan bensin RON 90 (Pertalite) hingga 98 (Pertamax Turbo).
Jika lebih dari itu, tidak efisiensi karena bahan bakarnya jadi mahal.
(Baca Juga: Tekan Energi Fosil, Presiden Jokowi: Indonesia Akan Beralih ke B30 Dari Biodiesel B20)
Untuk membuat minyak sawit jadi bensin perlu katalis buatan ITB.
Katalis ini sesuai namanya, adalah pemicu alias katalisator untuk berbagai bahan mentah pengumpan yang akan disuling menjadi aneka BBM sesuai kebutuhan.
Khusus katalis ini buah kerja keras para peneliti kimia ITB sejak 1982 untuk menemukan energi terbarukan menggantikan energi fosil.
Katalis ini berwarna putih berbentuk bubuk yang bergumpal jadi ulir-ulir kecil.
Bagi keluarga besar Fakultas Teknologi Industri (FTI), khususnya program studi teknik kimia, adalah tiket menuju kemandirian energi Indonesia.
Oleh mereka dikasih nama 'Katalis Merah Putih.
Kini pengembangan katalis difokuskan guna mengolah beragam minyak sawit jadi BBM.
Didukung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi.
Sebagaimana diketahui, baru 25 persen produksi sawit terserap untuk berbagai kebutuhan.
Indonesia memproduksi sekitar 46 juta ton sawit setiap tahun.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Motorplus-online.com |
KOMENTAR