Otomotifnet.com - Selalu saja ada karya yang out of the box dari bengkel Yumos Garage, Semarang.
Kali ini Wahyu Pamungkas atau kerap disapa Yudi Yumos, sang empunya bengkel bikin lagi yang unik.
Sebuah VW Kombi Brazil tahun 1992 (T2 Bay Window) ia ganti bentuknya menjadi model yang lebih klasik, T1 Samba 1956.
Ia menyebutnya Project Replika Samba “Whiteonchrome”, yang dikebut penyelesaiannya untuk acara Jogja VW Festival awal November 2019 lalu.
Yudi menyebut kalau konsep ini rasanya belum pernah dibuat orang lain, “Ini yang jadi tantangan saya dalam mewujudkannya,” kata pria berkacamata ini.
Konsep ‘White on Chrome’ sendiri adalah menyematkan konsep single tone color alias satu warna putih dengan ornamen krom pada eksterior dan alumunium pada bagian interior.
“Pakai cat warna pure white yang bukan warna asli VW, lantas kemudian dipadu dengan interior full aluminium yg terdiri dari jok hingga door trim,” jelasnya.
Langkah awalnya adalah mengubah perwajahan dari khas Kombi Brazil menjadi VW Samba Jerman yang punya ciri khas apron depan seperti kaca depan terpisah dan bisa dibuka ke depan, lantas samba trim atau ornamen lis bodi krom model ‘kancut’ depan hingga mengelilingi bodi.
Kesan mewah dan minimalis tampil dengan penyematan bumper model ribbed yang juga dilapis bahan krom.
Konsep bagian interiornya juga keren, menganut full alumunium.
Tim Yumos sendiri yang mengerjakan bagian jok-jok hingga door trim, mulai dari memotong bahan, membentuk bagian jok, hingga merancang motif door trim.
“Saya kombinasi sedikit bahan vinyl warna krem untuk pemanis saja,” kekeh Yudi.
Kabin depan, setir posisinya dibikin LHD alias left hand drive.
Lingkar setir dipilih model Banjo yang sesuai tema klasik, lantas ornamen jam juga terpasang dalam kondisi baru.
Kabin belakang dibikin lega, dengan hanya satu jok panjang dari alumunium dan meja di bagian tengah.
Bagasi dibikin minimalis, dengan tabung suspensi udara yang digambari oleh grafis airbush.
Lantaran bangun nyaris dari nol lagi, semua komponen ikut diremajakan.
Bagian karet-karet baik karet bodi, suspensi semua ganti baru, begitu juga dengan suspensi.
“Semua bagian suspensi direkondisi kemudian ditambahi suspensi udara 2 titik agar mudah setel ceper,” kata Yudi.
Peleknya dipilihkan model sohor Porsche Fuch ukuran 17 inci.
Sistem pengereman baru, “Depan pakai disc brake, belakang model drum.”
Karya out of the box ini, ternyata dijual seharga Rp 700 jutaan.
“Dan Alhamdulillah sudah terjual, mas,” kekeh Yudi. Mantap!
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR