Otomotifnet.com - Gaes, meskipun aspal dan beton adalah dua sistem pengerasan jalan yang paling umum di Indonesia, keduanya memiliki gaya gesek yang sangat berbeda.
Permukaan beton cenderung lebih licin dibandingkan aspal, baik dalam kondisi kering maupun basah.
Fenomena ini semakin berbahaya saat hujan baru saja turun, air yang bercampur dengan residu debu dan pasir di atas beton akan menciptakan lapisan licin menyerupai lumpur tipis.
Memahami perbedaan tekstur ini sangat penting bagi pengendara untuk menyesuaikan gaya berkendara demi menghindari risiko slip.
Baca Juga: Ban Mobil Kempes Sendiri di Garasi, Cek Penyebabnya Di sini!
Baca Juga: Awas Ban Mobil Mudah Meledak Akibat Kurang Angin, Kenali Penyebabnya
Berbeda dengan aspal yang memiliki sifat fleksibel dan kemampuan kerekatan tinggi, jalan beton memerlukan tekstur permukaan yang sengaja dibuat kasar untuk mengompensasi tingkat kelicinannya.
Namun, faktor keamanan tidak hanya bergantung pada jalan, melainkan pada kemampuan ban dalam menyibak air (aquaplaning resistance).
Baca Juga: Bahaya Menggunakan Ban Mobil Botak Sebelah yang Perlu Diketahui
Sangat disarankan untuk memilih pola alur ban yang optimal dan menghindari penggunaan ban dengan alur minimalis seperti ban balap (slick tires) saat berkendara harian.
Alur yang dalam berfungsi sebagai kanal pembuangan air yang krusial untuk menjaga kontak antara karet ban dan permukaan jalan tetap maksimal.
Posted : Kamis, 18 Desember 2025 | 11:41 WIB| Last updated : Kamis, 18 Desember 2025 | 11:41 WIB
| Editor | : | Grid |
KOMENTAR