Otomotifnet.com - Gaes, apakah kamu tahu? Ada saat di mana kondisi ban sangat rawan meledak, ya, salah satunya adalah saat ban kekurangan angin.
Terlepas dari jenis mesin kendaraan kamu, ada fakta penting yang seringkali diabaikan, yaitu risiko ledakan (tire burst) pada ban justru jauh lebih tinggi dipicu oleh kondisi kekurangan tekanan udara (under-inflated) dibandingkan kelebihan tekanan.
Ini adalah paradoks keamanan yang wajib dipahami setiap pengemudi.
Mekanisme kegagalan ini terletak pada integritas konstruksi kawat baja di dalam ban.
Ketika ban mengalami kekurangan angin, bentuk idealnya (geometri optimal) runtuh.
Akibatnya, dinding samping ban (sidewall) bekerja terlalu keras dan bagian tepi telapak ban (shoulder) ikut menapak ke jalan.
Gerakan menekuk dan melentur yang berlebihan dan tidak semestinya ini menghasilkan panas internal (overheating) yang ekstrem.
Selain itu, flexing berulang-ulang menyebabkan fatigue stress pada sabuk baja dan lapisan kawat internal (plys).
Panas dan tegangan struktural inilah yang melemahkan ikatan antarkomponen ban secara progresif, hingga pada puncaknya, konstruksi tidak mampu lagi menahan tekanan udara internal, dan terjadilah ledakan atau tire burst.
Baca Juga: Hati-hati Ban Mobil Berubah Bentuk Menjadi Kotak, Cek Penyebabnya
Baca Juga: Bukan Rusak, Ini Penyebab Ban Mobil Berisik Saat Lewat Jalan Beraspal
Baca Juga: Bahaya Menggunakan Ban Mobil Botak Sebelah yang Perlu Diketahui
Konstruksi internal ban, termasuk sabuk kawat baja (steel belt) dan serat nilon (nylon plies), dirancang secara spesifik untuk menjaga bentuk tegak (rigid) dan hanya berfungsi menahan tekanan, bukan untuk ikut menapak (fleksi) di jalanan.
Ketika ban kekurangan tekanan udara (under-inflated), terjadi penyimpangan geometris ekstrem, yaitu kawat baja yang seharusnya tegak kini dipaksa menjadi gepeng saat bersentuhan dengan aspal, lalu kembali tegak saat berputar, menciptakan siklus stres yang berulang.
Siklus deformasi yang cepat dan berkelanjutan ini menghasilkan kelelahan material (fatigue stress) yang luar biasa pada setiap elemen penguat ban.
Analogi yang tepat adalah lidi yang terus dibengkokkan dan diluruskan berulang kali, pada akhirnya, ia akan patah.
Dalam kasus ban, kegagalan fatigue pada kawat baja atau serat nilon akan menyebabkan putusnya komponen-komponen ini, yang kemudian merobek dinding samping ban (sidewall) dalam sepersekian detik.
Robekan besar dan eksplosif inilah ciri khas dari ledakan ban akibat under-inflation.
Untuk memitigasi risiko fatal ini, pemeriksaan tekanan angin sebelum perjalanan adalah langkah preventif mutlak.
Selain itu, jika kamu membawa muatan (beban) berlebih, sangat disarankan untuk menyesuaikan atau menaikkan sedikit tekanan angin ban di atas standar normal yang direkomendasikan pabrikan (sesuai panduan beban maksimum ban).
Tindakan ini memastikan sidewall tetap kokoh dan mencegah defleksi berlebihan, sehingga meniadakan akumulasi panas dan fatigue yang menjadi penyebab utama ledakan ban.
Posted : Selasa, 16 Desember 2025 | 12:41 WIB| Last updated : Selasa, 16 Desember 2025 | 12:41 WIB
| Editor | : | Grid |
KOMENTAR