Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Hati-hati Ban Mobil Berubah Bentuk Menjadi Kotak, Cek Penyebabnya

Konten Grid - Selasa, 16 Desember 2025 | 11:00 WIB
ban mobil berubah menjadi kotak
Radityo Herdianto
ban mobil berubah menjadi kotak

Otomotifnet.com - Gaes, meskipun sekilas tampak sepele, banyak pemilik kendaraan yang belum menyadari bahwa ban mobil yang dirancang sempurna secara geometris—dapat mengalami perubahan bentuk dari bulat menjadi sedikit datar atau 'kotak' jika dibiarkan parkir tanpa bergerak dalam jangka waktu yang sangat lama.

Secara teknis, fenomena ini dikenal sebagai Flat Spotting, yaitu kondisi di mana permukaan telapak ban mengalami kerataan atau cekungan di satu titik yang terus menerus bersentuhan dengan lantai.

Flat Spotting ini bukanlah sekadar isu tekanan angin, melainkan hasil dari sifat material ban itu sendiri.

Selama mobil diam, tekanan statis (beban total mobil) terpusat secara konsisten pada area kontak yang kecil.

Tekanan berkepanjangan ini menyebabkan perubahan sementara pada struktur viskoelastis kompon karet ban.

Karet, seiring waktu dan perubahan suhu, 'mengingat' bentuk yang dipaksakan padanya.

Artinya, struktur ban secara mikro mengeras dan berubah bentuk sesuai tekanan yang diterima, alih-alih mempertahankan kelengkungan aslinya.

Semakin lama mobil diparkir, semakin signifikan dan permanen pula perubahan bentuk ini, yang nantinya dapat menyebabkan getaran parah saat mobil mulai digunakan kembali.

Baca Juga: Inilah Arti Flat Spot Pada Ban Mobil Penyebab dan Cara Mengatasinya

Baca Juga: Hindari, Tambalan Jenis Ini Untuk Ban Mobil Bekas Yang Bocor di Jalan

Baca Juga: Harus Tahu, Dari Sinilah Penyebab Ban Mobil Bekas Kempes Terus

Ban mobil bekas kurang angin
Angga Raditya
Ban mobil bekas kurang angin

Flat Spotting biasanya mulai terlihat pada kendaraan yang diparkir secara terus-menerus selama sekitar satu bulan atau lebih.

Kita perlu memahami bahwa ban bukanlah hanya sekadar karet, tetapi sebuah struktur kompleks yang diperkuat oleh berbagai lapisan, termasuk sabuk baja dan lapisan tekstil.

Ketika bobot total kendaraan terus-menerus memberikan tekanan statis yang terpusat pada satu titik kontak, komponen internal ban dipaksa untuk mengubah bentuknya (deformasi), sehingga menyebabkan kerataan pada area tersebut.

Pertanyaan krusialnya, dapatkah flat spotting diperbaiki? Jawabannya bergantung pada tingkat keparahan deformasi.

Flat spotting yang masih tergolong ringan atau awal (temporary flat spot) umumnya dapat diatasi.

Solusinya adalah dengan mengendarai mobil secara bertahap pada kecepatan normal.

Panas yang dihasilkan akibat gesekan (friksi) dan tekanan dinamis saat ban berputar akan memanaskan dan melembutkan kembali kompon karet, memungkinkan struktur ban kembali ke bentuk bulat sempurna.

Namun, jika flat spot sudah terlampau parah, menyebabkan kerusakan struktural atau bahkan merusak lapisan penguat (seperti kasus ban yang sangat kempes saat disimpan), maka deformasi tersebut dianggap permanen dan ban wajib diganti baru untuk menghindari risiko keamanan fatal saat berkendara.

Posted : Selasa, 16 Desember 2025 | 11:00 WIB| Last updated : Selasa, 16 Desember 2025 | 11:00 WIB

Editor : Grid

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa