Otomotifnet.com - Tim OTOMOTIFNET kali ini kebagian untuk menjajal sensasi berkendara All New KIA Seltos yang dijual oleh PT Kreta Indo Artha (KIA).
Dalam kesempatan ini, Tim OTOMOTIFNET menjajal tipe tertinggi dari dari All New KIA Seltos yaitu tipe EXP bertransmisi otomatis (A/T) 1.400 cc dengan turbo.
Tak hanya dijajal di dalam kota Jakarta, tetapi 'artis baru' asal negeri Ginseng ini coba melahap track Jakarta - Purwakarta.
Tepatnya ke kawan waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, tujuannya untuk mencari trek off-road yang cocok untuk SUV ini melenggang.
(Baca Juga: Seltos, Grand Sedona Hingga Picanto Suguhan ‘Ora Umum’, KIA : Enggak Setengah-Setengah)
“Jok berbahan kulitnya adem, empuk dan enak ya, kabinnya juga luas, kaki gue lega nih direbahkan,” kagum Rizky, teman videografer yang ikut menemani dalam perjalanan menuju bendungan Jatiluhur.
Kebetulan saat itu ia duduk di jok baris belakang.
Sengaja kami memilih rute melewati jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) menuju ke Waduk Jatiluhur, untuk menjajal bantingan suspensi SUV 5-seater ini.
Bukan rahasia lagi kalau tol layang tersebut setiap sambungan jalannya bisa bikin laju mobil ‘goyang dombret’, hehehe..
Terrnyata saat melewati setiap sambungan jalan tol Japek, racikan suspensi MacPherson Strut dengan coil spring di depan dan Couple Torsion Beam Axle di belakang pada All New Seltos EXP, dapat meredam guncangan dengan cukup baik.
Kami merasakan bantingan mobil cukup lembut saat melintas di kecepatan 80 km/jam.
“Enggak bikin mual,” komen Rizky lagi.
Begitu pula saat kami jajal SUV seharga Rp 335 juta on the road DKI Jakarta ini di jalur tanah di kawasan Waduk Jatiluhur, ayunan suspensinya tetap bikin kami nyaman di dalam kabin.
O iya, walaupun belum dilengkapi fitur AC dual zone, lantaran sudah mengusung auto climate control, penumpang di belakang tetap merasakan kesejukan angin dingin yang diembuskan dari kisi-kisi AC di kabin depan dengan baik.
Ketika melintas tol Japek, kami mencoba fitur cruise control yang tombol pengaturannya ada di bagian kanan setir. Kami coba aktifkan pada kecepatan konstan 60 km/jam.
Hemm.. kaki kanan bisa istirahat sebentar nih.
Uniknya, saat kami menambah kecepatan lebih dari 60 km/jam, lalu pedal gas dilepas lagi, kecepatan akan kembali konstan di 60 km/jam tanpa harus mematikan tombol cruise control.
Kecuali saat mengerem, otomatis mode cruise control akan non aktif dengan sendirinya.
Nahh.. yang paling menarik saat perjalanan menuju Waduk Jatiluhur, saat mencoba fitur 6 mode berkendara.
Kali ini OTOMOTIFNET penasaran pada mode Sport dan pilihan mode Mud, Snow, dan Sand.
Asyiknya saat perubahan dari mode normal ke Sport, setir terasa berat, rpm langsung naik, raungan mesin pun terdengar.
Aura sportnya muncul sesaat setelah menginjak pedal gas. Tenaga mesin 1,4 liter dengan turbo terasa begitu galak.
Begitu pula soal kemampuan handlingnya. Saat kami jajal bermanuver cepat di tikungan-tikungan parabolik, Seltos mampu melahapnya tanpa ada gejala limbung.
Kerennya lagi, MID pada speedometer berubah merah terkesan sporty.
Sedangkan saat mode Eco, warnanya berubah jadi hijau, lalu mode normal berubah lagi jadi warna biru. Keren!
Di Waduk Jatiluhur, karena cuaca mendukung, kami pun butuh udara segar.
Tinggal pencet tombol di atas penumpang depan, sunroof pun terbuka.
Begitu pula jok warna hitam saat memeluk badan di belakang setir terdapat aksen potongan berlian yang menambah nyaman dan tidak bikin panas.
Dengan pengaturan tilt juga telescopic, pandangan ke speedometer pun sangat jelas.
O iya, di area Waduk Jatiluhur, kami coba mejajal ‘artis Korea’ ini di trek bebatuan dan tanah.
Di jalur ini mode Mud akmi aktifkan. Kala menyusuri tanah bergelombang sedikit batu, ban pun dengan mudah menapak dan tidak kekurangan tenaga.
Lalu mode Sand coba kami jajal juga di jalanan lurus yang masih berkerikil dan berpasir. Kecepatan Seltos kami larikan hingga 60 km/jam.
Getaran mobil memang ada, tapi tetap nyaman karena masih bisa diredam oleh suspensinya dengan baik.
Apalagi didukung sasis Advanced High Strength Steel (AHSS) yang dibuat secara Press Hot Stamping (PHS).
Nahh.. untuk mode Snow, apakah bisa dipakai di Indonesia?
"Yang harus dipahami adalah saat jalanan terdapat salju, logikanya pasti licin, sehingga roda saat menempel aspal traksinya sangat kecil,”
”Kalau di Indonesia, mode ini bisa dipakai ketika ketemu jalan aspal yang ada tanah merahnya dan habis terkena hujan,”
”Kondisi jalan sepeti itu pasti licin. Nah, mode Snow pas untuk diaktifkan,” beber Harry Yanto, Product Planning PT KIA.
Selain menguji mode berkendara, kami juga menjajal beberapa fitur safety lainnya.
Kebetulan di kawasan Jatiluhur ada jalan menanjak menuju waduk.
Nah saat kami melintas di tanjakan tersebut, kami sempat tertahan oleh truk yang mendadak berhenti.
Saat itu lah fitur Hill Assist Control yang dimiliki Seltos kami rasakan sangat membantu menahan laju mobil kala stop and go di tanjakan.
KEPRAKTISAN DAN FITUR DI DALAM KABIN
Selama perjalanan yang memakan waktu cukup lama itu, kami merasa fun karena bisa terus berkomunikasi dengan kerabat maupun klien, tanpa khawatir baterai handphone kami drop.
Sebab di bawah kisi-kisi AC tengah, terdapat colokan USB untuk ngecas hp.
Tak hanya itu, kami juga tak perlu rebutan ngecas smartphone.
Karena selain ada colokan USB tadi, Kia juga menyediakan wireless charger yang posisinya ada di konsol tengah bagian depan.
Tapi ini khusus untuk smartphone yang dilengkapi fitur wireless charging loh.
O iya, setirnya sudah dilengkapi pengaturan audio control di sebelah kiri.
Jadi, untuk mengoperasikan multimedia berlayar 8 inci touch screen, bisa lewat tombol ini.
Ditambah pengaturan MID berlayar 7” di cluster speedometer sangat membuat nyaman mata, untuk mengetahui info-info yang dibutuhkan selama dalam perjalanan jauh.
Kami juga merasa makin safety untuk semua penumpang, karena Seltos sudah dibekali 6 buah airbag.
Untuk kemampuan akomodasi barang, bagasi belakangnya terbilang cukup luas loh untuk mengangkut koper atau tas-tas saat liburan keluar kota.
Kalau ingin bawa barang lebih, tinggal lipat bangku baris kedua rata lantai yang punya konfigurasi 60-40.
Atau bisa juga manfaatkan roofrail di atap, untuk dipasang roofbox atau roofrack, Macho.
KONSUMSI BAHAN BAKAR
Urusan dapur pacu, All New Kia Seltos dibekali mesin direct injection Kappa 1.4 liter Turbo, Dual CVVT.
Mesin ini diklaim sanggup memuntahkan tenaga maksimum sebesar 140 dk di 6.000 rpm.
Sementara torsi puncaknya tembus 242 Nm di 1.500 – 3.200 rpm.
Mesin ini dipadu transmisi dual clutch 7-percepatan.
Dari hasil pengujian, kami merasakan perpindahan giginya sangat smooth.
Meski masuk dalam kategori transmisi otomatis, namun ada pilihan mode manualnya.
Nah, saat melenggang di jalan tol dalam kota, model manual ini kami jajal. Wuiihh respon akserasinya mantap cuy.
Tinggal mengatur rpm, perpindahan gigi pun sesuka kita untuk mendapatkan entakan akselerasi yang responsive, atau ketika ingin berkendara efisien.
O iya, konsumsi Seltos EXP ini untuk pemakaian dalam kota yang lagi padat merayap, ia masih menorehkan angka 11,5 km/liter.
Sedangkan untuk pemakaian luar kota dengan kombinasi jalan tol dan jalur biasa, ia sanggup mencatatkan konsumsi bahan bakar 21,7 km/liter.
Lalu saat dicoba dengan kecepatan konstan menggunakan fitur cruise control di kecepatan 60-80 km/jam, sanggup meraih 24,4 km/liter.
Weww.. irit banget ya!
AKSELARASI
Nah, yang bikin mlongo saat kami coba akselerasi mesin 1.4 liter turbonya.
Menggunakan alat racelogic, untuk meraih kecepatan 100 km/jam dari kondisi diam, hanya membutuhkan waktu 10,5 detik.
Sedangkan untuk jarak 0-201 meter, sanggup ditempuh dalam waktu 11,7 detik.
Wahh.. Joss gandoss iki! Kira-kira "artis" baru ini dapet penghargaan nggak yaa di Indonesia.
DATA TES
Akselerasi
0-100 km/jam : 10,5 detik
40-80 km/jam : 4,4 detik
0-201 meter : 11,7 detik
0-402 meter : 18,7 detik
Konsumsi BBM
Dalam Kota : 11,5 km/liter
Luar Kota : 21,7 km/liter
Konstan 60-80 km/jam : 24,4 km/liter
Harga : All New Kia Seltos ini punya 3 varian. Yakni E dengan harga Rp 295 juta, kemudian EX Rp 320 juta dan EX+ Rp 355 juta.
DATA SPESIFIKASI
Mesin : Kappa 4-silinder segaris, 1.4 liter Turbo-GDi, Direct Injection
Kapasitas silinder : 1.353 cc
Tenaga Maksimum : 138 dk @ 6.000 rpm
Torsi Maksimum : 242 Nm @ 1.500-3.200 rpm
Transmisi : Otomatis DCT 7-percepatan
Dimensi (P x L x T): 4.315 x 1.800 x 1.645 mm
Wheelbase : 2.610 mm
Suspensi Depan : Double Wishbone
Suspensi Belakang : Couple Torsion Beam
Rem Depan/Belakang : Ventilated Disc/Disc, dengan ABS dan EBD
Ukuran Ban : 215/60 R17 (tipe EX & EXP), 205/65 R16 (tipe E)
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR