Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Honda Win Penyakit di Transmisi, Indikasi Suara Nangis, Oper Gigi Loncat

Isal,Irsyaad Wijaya - Sabtu, 7 Maret 2020 | 16:05 WIB
Honda Win 100 pelat merah
Instagram/@hondawinkoge
Honda Win 100 pelat merah

Otomotifnet.com - Pelihara Honda Win mesti siap dengan dua penyakit yang kerap menyerang transmisinya.

Tak dipungkiri, ini terkait dengan usia Honda Win yang terbilang cukup lawas.

Menurut Putra Perkasa, pemilik bengkel restorasi Honda klasik, Jhon Clasik biasanya pada gigi transmisi.

"Pada Honda Win yang sudah berumur hati-hati sama gigi primernya," buka Jhon sapaan akrab Putra Perkasa.

(Baca Juga: Honda Win 100 Jadi Buruan, Harga Spare Part Orisinal Melonjak, Spion Mulai Rp 700 Ribu)

"Kalau pemilik sebelumnya jarang ganti oli, mata pada gigi primernya kemakan (terkikis)," kata pria yang akrab disapa Jhon ini.

Ada ciri khas jika gigi primer Honda Win sudah termakan atau terkikis.

Problem tersebut biasanya karena faktor usia dan pemakaian pemilik yang kurang baik, solusinya rasio gigi transmisinya diganti dengan kepunyaan Honda Atrea Grand
Istimewa
Problem tersebut biasanya karena faktor usia dan pemakaian pemilik yang kurang baik, solusinya rasio gigi transmisinya diganti dengan kepunyaan Honda Atrea Grand

"Ciri-cirinya bisa terdengar dari suara mesin, ada suara dengung gitu," jelas Jhon.

"Kalau kami menyebutnya ada suara dengungnya seperti suara nangis," tambah pria yang buka bengkel di Jalan Jati Makmur No.35, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat ini.

Selain gigi primer, garpu rasio Honda Win lawas banyak yang bermasalah.

"Capit udangnya (garpu rasio) sering patah, efeknya ganti giginya jadi keras dan loncat-loncat," jelas Jhon.

Ilustrasi capit udang atau garpu rasio Honda Win
Nusantara Motor
Ilustrasi capit udang atau garpu rasio Honda Win

"Kalau sudah begitu harus ganti capit udang (garpu rasio) baru," pungkasnya.

Selain itu ada juga penyakit lain dari sepul pengapian yang gampang rusak.

(Baca Juga: Honda Win 100 Makin Bergengsi, Warna Cokelat Diincar, Bisa Tembus Rp 28 Juta)

Karena sepul pengapian yang masih berbentuk batang atau model lama yang tidak dilapisi bahan apapun, menyebabkan pengapian spul cepat panas dan rusak.

"Problem itu memang kerap terjadi pada Honda Win keluaran pertama sampai terakhir," terang Jhon.

Karena sepul pengapian yang masih berbentuk batang atau model lama yang tidak dilapisi bahan apapun, menyebabkan pengapian spul cepat panas dan rusak
Istimewa
Karena sepul pengapian yang masih berbentuk batang atau model lama yang tidak dilapisi bahan apapun, menyebabkan pengapian spul cepat panas dan rusak

"Karena posisi penempatan sepul pengapian tepat menempel pada crankcase mesin yang menyebabkan sepul mudah rusak," terangnya.

Tapi tenang, Jhon Clasik punya solusi mengatasi masalah tersebut.

Cukup dengan menggantinya dengan sepul dan CDI kepunyaan Honda Astrea Prima.

Dalam kondisi baru dibanderol sekitar Rp 150 ribu.

Dalam kondisi baru dibanderol sekitar Rp 150 ribu
Istimewa
Dalam kondisi baru dibanderol sekitar Rp 150 ribu

"Tujuannya diganti, supaya sepul lebih awet dalam jangka panjang," bebernya.

Itu tadi beberapa penyakit khas dari Honda Win 100.

 

Editor : Panji Nugraha
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa