Otomotifnet.com - Sempat memimpin di Moto2 Qatar, namun melorot dan berakhir dengan crash di lap akhir, Luca Marini langsung mendapat pemeriksaan tim medis.
Hasil akhir Moto2 Qatar, bukan seperti yang diinginkan Luca Marini setelah mengawali lomba dengan bagus.
Start dari posisi kedua, Luca Marini memimpin mulai lap 2 sampai 14, tapi harus melorot jauh dan crash di lap terakhir seri pertama Moto2 2020 ini.
Adik Valentino Rossi ini sempat memegang pergelangan tangannya setelah crash akibat kontak dengan Jake Dixon.
(Baca Juga: Valentino Rossi 'Digurui' Jorge Lorenzo, Pelatih Tambahan Baru)
Saat balapan menyisakan enam lap lagi, pembalap tim Sky VR46 yang juga adik tiri Valentino Rossi ini mulai mengalami masalah pada ban depan.
Membuatnya harus rela melepas posisi terdepan dan terus merosot jauh ke urutan 14.
Kemudian balapannya menjadi sia-sia ketika mendekati tikungan terakhir, terjadi kontak dengan Jake Dixon dari tim Petronas Sprinta Racing.
Luca Marini tersungkur ke gravel sirkuit Losail dan sempat memegang pergelangan tangannya.
(Baca Juga: MotoGP Bisa Jadi Berlangsung Tanpa Penonton, Faktor Keselamatan Diutamakan)
Sempat diperiksa tim medis, untunglah kondisi pembalap Italia berusia 22 tahun ini dinyatakan aman alias lolos dari cedera.
"Bukan akhir yang kuinginkan," kata Luca Marini, dikutip dari crash.net.
"Aku memiliki start yang baik, merasa benar-benar nyaman dan berhasil mengatur kecepatan yang hebat,” lanjutnya.
“Tetapi tiba-tiba aku mulai kehilangan kepercayaan diri dengan ban depan dan terpaksa melepaskan banyak posisi,” ungkapnya.
(Baca Juga: Jadwal MotoGP Digeser, Tim Aprilia Dapat Kesempatan Maksimalkan RS-GP 2020)
“Aku tidak bisa melakukan apapun,” ucapnya pasrah.
"Sayang sekali untuk kecelakaan di lap terakhir, aku tidak tahu persis apa yang terjadi,” bilang Luca Marini mengenai insiden crash di Moto2 Qatar.
“Untungnya, setelah pemeriksaan di pusat medis aku baik-baik saja," pungkasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR