Otomotifnet.com - Di tengah merebaknya wabah virus Corona di Indonesia, bengkel Dokter Mobil kewalahan menghadapi membludaknya konsumen.
Ayu Isnaini Rahmaniar, selaku supervisor Dokter Mobil BSD Tangerang menjelaskan, hal ini disebabkan banyak konsumen yang ingin melakukan antisipasi terhadap penyebaran virus ini yang begitu cepat.
"Pengaruhnya sih kami lumayan kewalahan," kata wanita yang akrab disapa Ayu (25/3).
"Karena per hari bisa 15 hingga 20 mobil yang ingin treatment Fogging dan CDC 64 sebagai upaya pencegahan virus Corona," sambungnya.
(Baca Juga: Yamaha Aerox dan FreeGo Direcall, Simak Daftar Bengkel Resminya!)
Ia melanjutkan, proses fogging atau pengasapan ini menggunakan cairan disinfektan yang efektif membunuh virus, kuman, bakteri, serta mencegah timbulnya jamur.
Sedangkan CDC 64, merupakan sanitizer yang disemprotkan ke seluruh interior mobil, fungsinya mampu membunuh bakteri dan kuman penyebab bau di dalam kabin mobil.
Meski begitu, Ayu mengungkapkan, omset di bengkelnya malah mengalami penurunan.
"Untuk omset menurun, karena bisanya kan banyak yang tune up, ganti spare part yang biayanya lebih besar dibandingkan fogging dan CDC 64," jelasnya.
(Baca Juga: Penyakit Mobil Bisa Ketahuan, Warna Asap Knalpot Jadi Penanda, Ini Penjelasannya)
Lebih lanjut, ia berujar, sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19, Dokter mobil selalu menjaga kebersihan bengkel.
"Antisipasi dari Dokter Mobil, kami selalu menjaga kebersihan bengkel dan melakukan fogging dalam ruangan setiap harinya sebelum bengkel buka," imbuhnya.
Soal biaya treatment fogging dan CDC 64, masing-masing dibanderol Rp 350 ribu.
Ia menyarankan, untuk mobil yang sering dipakai, bisa treatment fogging dan CDC 64 tiga bulan sekali.
Sedangkan empat bulan sekali untuk mobil yang jarang dipakai.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR