Otomotifnet.com - Bagi Frederic, bule asal Perancis yang berdomisili di Bali, memiliki kendaraan sehari-hari yang nyaman untuk berkeliling Bali sudah menjadi impiannya.
Pilihan akhirnya jatuh pada Ninja RR Mono 2014, karena alasan mesin yang ramping dan power galak di putaran bawah.
“Saya tidak mau motor yang terlihat besar,” ungkapnya.
Nah untuk style sendiri Frederic lebih memilih tampilan ala cafe racer dengan motif yang classic.
Baca Juga: BRT Bikin Karburator, Kombinasi PE & PWK, Jamin Tenaga Atas Bawah Rata
Gaya ini akan menggantikan desain asli RR Mono yang sport banget dengan adanya fairing dan posisi duduk yang nunduk banget.
Namun posisi riding cafe racer yang masih menunduk juga tentu akan kurang nyaman jika nanti dipakai sehari-hari.
Untuk ini lah Pro Tuner selaku bengkel yang ditunjuk menggarap, justru memasang setang milik W175 yang model pipa dan masih cukup tinggi, bukan setang jepit atau model clubman.
Sok depan RR Mono yang menganut teleskopik juga dilengserkan dan diganti dengan upside down milik All New Yamaha R15.
Cuma kok nggak ada sepatbornya ya? Selain itu, suspensi belakang yang menggunakan monosok diganti dengan dual sok.
Sebelumnya, rangka belakang yang nungging pun dipangkas dan diganti dengan rangka bikinan yang lebih rata ala cafe racer.
Untuk tangki dan semua cover, Pro Tuner membuat sendiri sesuai keinginan Frederic.
“Untuk material kami menggunakan pelat aluminium 3 mm,“ jelas Putra Aryawan, dari Pro Tuner yang menggunakan bahan ini ke cover samping kiri dan kanan.
Baca Juga: Honda Scoopy Tanam Projie, Makin Terang & Stylish, Modal Rp 1,7 juta
Agar lebih menonjolkan konsep cafe racer, jok dibuat single dengan cover penutup belakang ala buntut tawon yang menjadi ciri pacuan dari cafe ke cafe.
Knalpot pun tak luput dari jarahan, untuk desain dipilih model “cacing” yang di-custom sendiri oleh Putra Aryawan di bengkel yang beralamat di Jl. Raya Kerobokan no. 86A, Kuta, Badung, Bali.
Ubahan pada rangka belakang yang ekstrim tadi, membuat boks filter asli tidak bisa terpasang lagi, solusinya diganti dengan open filter.
Tak pelak ubahan pun membuat motor membutuhkan asupan bahan bakar lebih. Untuk mengimbanginya, dipasanglah piggyback.
Untuk kaki-kaki dipilih model jeruji untuk menonjolkan kesan classic. Teromol depan dan belakang mencomot milik KLX250.
Ban menggunakan Corsa R93 dengan kombinasi depan 120/60-17 dan belakang 160/60-17.
Peleknya juga menggunakan milik DTracker 250 yang dipadu jeruji aslinya.
Nah jadi deh besutan yang keren dan nyaman buat keliling Bali!
+: Posisi duduk nyaman buat harian
-: Sepatbor depannya nggak ada
Data Modifikasi:
Ban: Corsa R93 120/60-17 dan 160/60-17
Pelek: DTracker 250 3.00x17 dan 4.50x17
Tangki: Custom By Pro Tuner
Jok: Custom dengan kulit MBtech
Piggyback: Juice Box
Setang: W175
Lampu depan: Daymaker
Filter: K&N
Lampu belakang: KLX150 aftermarket
Sokbreker depan: All New Yamaha R15
Sokbreker belakang: Takegawa
Pro Tuner: 0813-3837-9008
Penulis: Ketut
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR