Setelah itu, Abidzar pergi ke ruang tengah.
Ia mendengar perkataan bude-nya yang terus berdoa semoga kabar mencengangkan itu tidak benar
"Semoga aja itu gak bener, semoga aja hoax," ungkap Abidzar mengutip kata-kata bude-nya
Mendengar ucapan sang bude, hati Abidzar ssemakin tak menentu perasaannya.
Saat pergi ke rumah sakit menyusul sang ibunda, Abidzar baru tahu jika ayahnya telah tiada.
Ia langsung menangis histeris kencang.
"Pa ke rumah sakit, udah ngelihat Abi udah ditutupi. Aku nangis kenceng, marah-marahin dokter. Soalnya badan Abi masih hangat," ujar Abidzar
Abidzar pun merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri karena dianggap menjadi penyebab meninggalnya Uje
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR