Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Hati-Hati Salah Pakai Engine Flush, Resikonya Bisa Seperti Ini!

Andhika Arthawijaya - Jumat, 3 Juli 2020 | 22:20 WIB
Ragam produk engine flush.
Rizky/Gridoto
Ragam produk engine flush.

Otomotifnet.com – Pada mobil-mobil keluaran sekarang, sangat disarankan untuk melakukan penggantian oli mesin tepat waktu.

“Hal ini untuk menghindarinya terjadinya oil sludge,” wanti Sumarno, punggawa Bengkel Mitra Suzuki Masmun Sukses Motor.

Sobat pasti pernah dengar dong apa itu oil sludge?

Itu tuh, terciptanya endapan lumpur di dalam mesin, akibat oli mengalami oksidasi tinggi.

Baca Juga: Kuras Oli Mesin Pakai Engine Flush, Aman kah Setiap Ganti Oli?

Oil sludge ini sangat berbahaya bagi kesehatan mesin loh.

Bila sampai menyumbat saluran pelumasan, mesin akan berisiko mengalami overheat, bahkan macet. Iiihh.. serem!

“Jika sering telat ganti oli, akan bersiko menimbulkan oil sludge ini,” yakin pria yang pernah jadi trainer mekanik di PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ini.

Malah ia menyarankan untuk rutin melakukan engine flushing menggunakan cairan atau chemical engine flush, guna membersihkan bagian dalam mesin dari kemungkinan adanya kerak atau deposit.

Ilsutrasi oil sludge di kepala silinder.
Istimew
Ilsutrasi oil sludge di kepala silinder.

“Minimal setiap dua kali penggantian oli mesin, dibarengi melakukan engine flush,” ujar Sumarno.

Masih kata pria yang saat ini menjabat Service Development di PT SIS, boleh juga dilakukan setiap kali ganti oli mesin.

“Terutama pada mesin-mesin modern yang rasio kompresinya tinggi. Karena mesin dengan rasio kompresi tinggi, apalagi menggunakan oli yang lebih encer, lebih rawan mengalami oil sludge,” jelasnya.

Namun dalam memilih chemical engine flush, Sumarno menyarankan untuk cari yang aman digunakan untuk mesin, namun ampuh membersihkan deposit atau sludge dalam mesin.

Ilustrasi lagi menuang engine flush ke dalam mesin.
Rizky/Gridoto
Ilustrasi lagi menuang engine flush ke dalam mesin.

“Jangan sampai ketika sudah melakukan engine flush, timbul masalah baru,” wantinya.

Misalnya mesin ‘ngebul’ karena ada kebocoran oli dalam ruang bakar, atau oli merembes/bocor keluar mesin karena cairan engine flush yang digunakan merusak sil-sil yang ada di mesin.

“Biasanya kendala ini terjadi pada engine flush yang karakteristiknya terlalu asam (nilai PH-nya terlalu rendah, red),” beber Sumarno.

Sifat yang terlalu asam ini, lanjutnya, dapat merusak struktur elektro logam pada mesin dan bisa bikin melar oil seal.

“Makanya engine flush yang kadar asamnya tinggi, biasanya enggak berani dipakai lama saat melakukan flushing,” tukasnya lagi.

Maksudnya enggak berani dipakai lama, umumnya produk tersebut hanya disarankan digunakan beberapa menit saja dalam kondisi mesin stasioner, lalu oli yang tercampur engine flush tadi langsung dibuang.

Sementara engine flush yang ‘aman’ untuk mesin, sambil mobil dibawa jalan pun enggak akan menimbulkan masalah.

 

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa