"Perbedaannya itu pada penerapannya. D100 lebih ramah lingkungan karena gas karbon dioksida yang dilepaskan lebih sedikit dari B30 atau FAME," ujar Budi, seperti dilansir dari laman Pertamina, (26/7/20).
Budi juga menambahkan, saat ini Pertamina memiliki target produksi D100 di kilang minyak Dumai sebanyak 1.000 barel per hari.
![Uji coba bahan bakar D100m hasil olahan dari Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) produksi PT Pertamina Persero](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/photo/2020/07/18/2761822491.jpeg)
Uji coba bahan bakar D100m hasil olahan dari Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) produksi PT Pertamina Persero
Kemudian di kilang minyak Cilacap sebanyak 6.000 barel per hari pada tahun 2022.
Serta di kilang minyak Plaju sekitar 20.000 barel per hari pada 2023.
"Saya yakin, 2026 kita bisa mandiri dengan memanfaatkan sumber daya alam kita," kata Budi.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR