Otomotifnet.com - Selain mesin, sektor kaki-kaki juga wajib diperhatikan sebelum memboyong Suzuki Grand Vitara bekas tahun 2012-2018.
Pasti ada beberapa komponen yang mulai lemah karena usia.
Wahri, pemilik bengkel spesialis Suzuki dan Toyota, Ari Motor di Tangsel sarankan cek langsung ke bushing arm.
Sebab pria yang akrab disapa Ari ini kerap menerima keluhan dari konsumennya yang bermasalah di bagian bushing arm.
Baca Juga: Suzuki Grand Vitara Incaran, Sebelum Dibeli Wajib Tahu 3 Kelemahanya
Lebih repotnya lagi, penggantian bushing arm harus dilakukan satu set, otomatis biayanya juga relatif mahal.
"Kalau bushing arm kena, Dia enggak bisa diganti bushing arm-nya aja. Bisa sih sebenernya, tapi beda panjangnya, kalau ganti bushingnya aja, itu harus diakalin dulu, harus dipotong," bebernya.
"Tapi walau sudah kita potong, ukurannya sudah sama, tetep aja bunyi pas dipakai," katanya saat ditemui, (8/8/20).
Soal biayanya, Ari mengatakan tergantung dari komponen yang dipakai. Di bengkelnya, Ia menyediakan bushing arm orisinal, serta imitasi.
"Kalau ganti satu set, pakai yang imitasi itu sekitar Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribuan.
"Sedangkan kalau pakai part orisinal sekitar Rp 1 jutaan," kata Ari.
Selain bushing arm, Ari mengatakan sokbreker Grand Vitara juga rawan mengalami masalah karena kualitas materialnya dianggap kurang baik.
"Sokbreker depannya sering oblak, biasanya ciri-cirinya sering bunyi. Itu rata-rata karena as sokbrekernya lemah, bukannya mati," tuturnya.
Baca Juga: Suzuki Grand Vitara Jangan Salah Pilih Oli, Akibatnya Tanggung Sendiri
"Jadi memang material as sokbrekernya ini kurang bagus," kata Ari.
Untuk penggantiannya, Ia menyarankan menggunakan sokbreker aftermarket merek KYB yang memiliki daya tahan lebih baik.
Di bengkel miliknya, sokbreker depan KYB untuk Suzuki Grand Vitara dibanderol sekitar Rp 1,8 juta sepasang.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR